Aktivis dan Ulama Ditangkapi, Dosen UI: Ketidakadilan Dipertontonkan di Depan Mata

Uncategorized

Rezim ini mempertontonkan ketidakadilan di depan mata atas penangkapan aktivis dan ulama. Bahkan mudahnya ulama dituding teroris.

“Aktivis yang berjuang ditahan, sekarang enak saja orang bisa ditangkap tanpa ada surat penangkapan, dan ulama mudah sekali dianggap teroris. Ketidakadilan dipertontonkan di depan mata,” kata Dosen Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mar’iyah dalam diskusi bertemakan “Demi Kedaulatan Rakyat: Tegakkan Hukum dan Keadilan”, Kamis (25/11/2021).

Chusnul mempertanyakan kelakuan penguasa yang memperlihatkan ketidakadilan di depan masyarakat. “Ketidakadilan dipertontonkan di depan mata untuk apa? Menghancurkan atau membangun NKRI. Pemimpin harus punya adab jangan melempar sembako itu pemimpin tidak punya adab,” jelasnya.

Kata Chusnul, oposisi parlemen tidak berbunyi, akhirnya oposisi non parlemen bersuara kritis dampaknya ditangkapi dengan menghadirkan pasal-pasal UU ITE.

Ia juga mengatakan, pemilu sebagai jalan kedaulatan rakyat diambil paksa melalui cara pemilu terbuka dengan tipu muslihat.

“Konsekuensinya penguasa di eksekutif, legislatif tidak memberhatikan lagi arah kembali ke rakyat dan konstitusi kita di mana negara dibangun untuk melindungi seluruh tumpah darah, mencerdaskan kehidupan bangsa, kesejahteraan dan keadilan,” ungkapnya.

Produk dari pemilu tidak halal menghasilkan kebijakan utang, deforestasi, Omnibus Law, bisnis tes PCR yang dilakukan pejabat. “Berapa para bandar membiayai pilpres? sehingga menghasilkan kebijakan Omnibus law yang tidak memikirkan rakyat,” tanya Chusnul.