JK, Anies dan KAHMI dalam Muktamar NU serta Pilpres 2024

Uncategorized

Mencermati manuver politik Jusuf Kalla (JK) dan Anies Rasyid Baswedan (ARB), keduanya adalah tokoh penting Keluarga Alumni HMI (KAHMI), yang tersirat ikut terlibat dalam kontestasi kepemimpinan PBNU menjelang Muktamar NU tentulah sarat dengan motif politik. Konklusi dari tulisan ini adalah bahwa :

Manuver politik JK dan Anies Baswedan pada jelang Muktamar NU saat ini memiliki tujuan utama yaitu pencalonan Anies sebagai capres pada Pilpres 2024 dengan JK sebagai penyokong utamanya. Sedangkan tujuan antara yaitu memenangkan tokoh dari KAHMI untuk mendiduki kursi Ketua Umum PBNU. Dimana keberadaan Ketum PBNU nantinya akan memudahkan atau tidak menghalangi langkah Anies menjadi Capres 2024, bahkan memenangkan Pilpresnya.

Anies Baswedan dan Kepentingan Amerika Serikat (AS).

AS akan selalu menanamkan pengaruh politiknya di berbagai negara penting sebagai bagian dari kepentingan politik global mereka, tidak terkecuali terhadap Indonesia. Sehingga hampir dapat dipastikan bahwa AS berjepentingan dengan siapa yang akan menjadi Prrsiden RI pengganti Presiden Jokowi nanti.

Selain bersaing dengan China dalam menanamkan pengaruhnya di berbagai negara, AS juga berkepentingan dengan Indonesia karena bertujuan melindungi kepentingan ekonomi dan investasi.

Perusahaan AS yang memutar modalnya di Indonesia antara lain Coca Cola, Google, IBM, Intel, HP, Merck, Nike, Philip Morris, Visa, Procter and Gamble, Boeing dan Ford. Dan yang lebih utama adalah mengamankan kepentingan ekonomi di sektor energi dan tambang, seperti Chevron, Freeport, BP dan ExxonMobil.

Tentu, AS akan menyokong dan mensupport calon presiden RI yang dianggap bersahabat akrab dengan AS. Dari sekian banyak tokoh – tokoh potensial sebagai capres nanti, ARB lah yang paling mungkin menjadi ” anak emasnya “.

Kenapa AS memilih ARB ? Tentunya kita bisa melihat track record hubungan Anies Baswedan dengan AS selama ini. Sekilas bisa kita ulas, sebagai berikut :

1. Pada tahun 2009, Anies Baswedan mendampingi SBY untuk menerima penghargaan dari The Boston Club. Dan Wikileaks membocorkannya, bahwa sebelum ke AS, Kedutaan Besar AS di Jakarta mengirim pesan diplomatik ke CIA, Defense Intelligence Agency, National Security Council dan Menlu AS. Dalam file berkategori sensitive but unclassified (SBU) itu, Kedubes AS di Jakarta melaporkan tentang profil Anies Baswedan. “Teman AS”.

2. Mungkin tidak banyak orang tahu, apa itu The Boston Club ? The Boston Club adalah klub tokoh – tokoh bisnis terkemuka / papan atas di AS dan kemudian menjadi ” think thank ” pembaharuan AS dalam rangka New World Order Era, dibiayai konglomerasi Yahudi. Salah satunya adalah dari Keluarga Rothschild ( Keluarga yang memiliki kerajaan bisnis besar dan keturunan Yahudi ) yang berkolega dengan Carl Icahn, pemegang saham utama Freeport McMoran.

3. Anies Baswedan adalah salah satu alumni dari program AFS ( American Fields Service ) yaitu pertukaran pelajar antar bangsa dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Tamat dari UGM, mendapat beasiswa Fulbright dari AMINEF untuk melanjutkan kuliah masternya dlm bidang keamanan internasional dan kebijakan ekonomi di University of Maryland, College Park (USA).Kemudian mendapat beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow untuk meraih gelar doktoralnya

4. Pada bulan April 2018, Anies berkunjung ke AS sebagai pembicara pada acara Annual Global Conference 2018 yg dilaksanakan di Los Angeles.
The Global Conference merupakan pertemuan para pemimpin dan tokoh penting dari seluruh dunia untuk bersama-sama mencari solusi bersama terhadap permasalahan dan isu global seperti pasar finansial, industri, kesehatan, pemerintahan dan pendidikan.

Dan pada Pilpres 2024 nanti, apabila tidak ada aral melintang yang menghalangi langkah politiknya, seperti tersandung kasus dugaan korupsi yang telah ditangani KPK pada kasus korupsi tanah Munjul program rumah DP 0 Rupiah dan program balapan Formula E, maka Anies Baswedan akan menjadi salah satu capres yang potensial.

Dan dukungan pihak AS kepada Anies akan semakin menguat apabila ada kompetitornya yang diduga akan didukung oleh kekuatan jaringan China.

Kepentingan JK dan Anies Baswedan pada Muktamar NU.

Siapapun yang mencalonkan diri sebagai presiden Indonesia hampir dipastikan berkepentingan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Semua orang tahu bahwa NU adalah ormas Islam terbesar di Indonesia yang memili jama’ah puluhan juta orang. Dengan demikian, setiap capres juga berkepentingan dengan kepemimpinan PBNU ke depan. Tidak terkecuali Anies Baswedan.

Dalam peta politik nasional, sosok Anies Baswedan tidak dapat dipisahkan dari sosok JK. Sebagaimana publik mengetahui bahwa JK adalah penyokong ataiu sponsor utama langkah politik Anies Baswedan. Sebagai contoh adalah dukungan JK pada Anies pada saat Pilkada DKI pada tahun 2017 yang lalu

JK dan Anies Baswedan adalah tokoh penting di KAHMI. Karena keduanya sama – sama alumni HMI. Sehingga besar kemungkinan sebagian besar tokoh KAHMI akan mendukung Anies Baswedan menuju kursi RI 1.

Persoalan Partai Politik pengusungnya nanti, sepertinya menjadi urusan JK dan KAHMI, karena JK berteman baik dengan beberapa Ketum Partai Politik, serta tokoh – tokoh KAHMI juga tersebar di berbagai partai politik.

Dan pada jelang Muktamar NU ini, JK dan Anies sudah mulai tampak melakukan manuver politik dengan mengunjungi dan bertemu tokoh – tokoh NU di daerah. Langkah Anies bisa menembus NU, karena masuk melalui “pintu JK”. Dimana JK juga merupakan tokoh senior NU yang sekarang menjabat sebagai Mustasyar PBNU.

Dan dapat diduga dengan mudah bahwa kepentingan politik JK dan Anies pada perhelatan Muktamar NU adalah untuk mendukung calon ketua umum PBNU yang sudah ” familier ” dengan mereka, yaitu sesama tokoh KAHMI, yang diharpakan pada Pilpres 2024 kelak bisa mendukung dan memenangkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI. Setidaknya, sesama tokoh KAHMI akan lebih mempermudah dan tidak menjadi penghalang langkah politik Anies.

Dengan demikian bahwa kontestasi politik pada Muktamar NU kali ini, bukan saja sebagai ” pertarungan ” tingkat nasional saja, tetapi secara tidak langsung telah dan akan menjadi ” pertarungan global “.

Lalu siapa Calon Ketua Umum PBNU dari KAHMI yang akan didukung JK, Anies dan KAHMI ?

Pertanyaan ini tidak perlu dijawab, karena anak kecil juga tahu.

Penulis :
Purwanto M. Ali
Rakyat biasa yang biasa – biasa saja.