Kapten CPM Ali Imran: Anak-Anak Bung Karno Merusak Islam

Uncategorized

Anak-anak Soekarno (Bung Karno) merusak Islam dengan membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan presiden Indonesia pertama itu.



“Nabi Muhammad SAW pemimpin dunia akhirat. Soekarno hanya pemimpin Indonesia saja. Yang gateli anak-anak Soekarno. Anak-anak Soekarno merusak Islam,” kata Kapten CPM Ali Imran dalam pengajian yang ditayangkan di YouTube.





Ali Imron mengatakan, Nabi Muhammad SAW tidak bisa disandingkan makhluk biasa. “Malaikat hormat kepada Nabi Muhammad,” jelas Ali Imron.



Ia menegaskan semua ciptaan Allah SWT yang paling sempurna itu Nabi Muhammad SAW.



“Dunia tak akan barokah kalau tidak ada Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAWpemimpin dunia akhirat. Soekarno hanya pemimpin Indonesia saja,” pungkasnya.



Video Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Bung Karno dan Nabi Muhammad SAW telah beredar di media sosial seperti Youtube.



Dalam video itu, Sukmawati Soekarnoputri tampak mengucapkan kalimat tersebut dalam sebuah forum. Ia berdiri di atas mimbar dan berbicara menggunakan pengeras suara. Berikut cuplikan ucapannya:



“Mana lebih bagus Pancasila sama Al Quran? Gitu kan. Sekarang saya mau tanya ini semua, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad, apa Insinyur Sukarno? Untuk kemerdekaan. Saya minta jawaban, silakan siapa yang mau menjawab berdiri, jawab pertanyaan Ibu ini,” ujar Sukmawati Soekarnoputri.



Megawati sewaktu itu dalam pernyataan pidatonya dalam hal ini menanggapi aksi massa yang terjadi di akhir 2016. 



“Ideologi tertutup tersebut hanya muncul dari suatu kelompok tertentu yang dipaksakan diterima oleh seluruh masyarakat. Mereka memaksakan kehendaknya sendiri, tidak ada dialog, apalagi demokrasi. Apa yang mereka lakukan hanyalah kepatuhan yang lahir dari watak kekuasaan totaliter, dan dijalankan dengan cara-cara totaliter pula. Bagi mereka, teror dan propaganda adalah jalan kunci tercapainya kekuasaan,” terang Megawati.



Megawati juga menyertakan kata ‘peramal masa depan’ yang waktu itu sempat diperkarakan oleh Habib Rizieq.



“Tidak hanya itu, mereka benar-benar anti-kebhinekaan. Itu yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir tahun ini (2017). Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa ‘self fulfilling prophecy’, para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya,” tutur Mega.