Disampaikan di Paripurna DPRD DKI, Pengamat: Anies belum Jadikan Ali Sadikin Nama Jalan di Kebon Sirih

Uncategorized

Gubernur DKI Anies Baswedan belum memberikan nama Ali Sadikin untuk jalan di Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Padahal usulan nama Ali Sadikan untuk jalan di Kebon Sirih sudah diusulkan dalam rapat paripurna DPRD DKI.

Demikian dikatakan pengamat kebijakan Amir Hamzah dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Rabu (20/10/2021). “Jalan Kebon Sirih yang diusulkan diganti namanya menjadi JalanĀ Ali SadikinĀ itu terbentang dari perempatan Jalan Abdul Muis hingga perempatan Jalan Menteng Raya, di seberang Tugu Tani, Jakarta Pusat,” ungkapnya.

Kata Amir, Ali Sadikin mempunyai banyak jasa dalam memajukan pemerintahan dan negara. “Seperti Bappeda, badan perencana pembangunan daerah yang diadopsi pemerintah pusat bahkan hingga saat ini masih dipakai dalam salah satu sistem pemerintahan kita. Selain itu pembentukan TMII, gagasan lahirnya lokasi wisata itu dari beliau dan sekarang sudah menasional,” jelasnya.

Amir menyebut, Ali Sadikin menjadi nama jalan di Kebon Sirih mengingat pemikiran saat menjadi Gubernur DKI Jakarta selama dua periode 1966-1977 sangat cemerlang, sehingga menghasilkan kemajuan yang signifikan bagi Kota Jakarta.

“Nama jala Ali Sadikin di Kebon Sirih sangat merupakan penghormatan jasa-jasanya. Beliau punya pemikiran dan konsep dalam tata kelola pemerintahan,” terang Amir.

Amir mengatakan, Ali Sadikin meneruskan Rencana Induk Pembangunan Jakarta yang dibuat pada masa Gubernur Sudiro yang disusun oleh para ahli dari luar negeri.

Ali Sadikin membawa dan membahas rencana itu dengan DPRD-GR. Keluarlah surat keputusan DPRD-GR tanggal 3 Mei 1967 tentang Pengesahan Rencana Induk (Master Plan) DKI Jakarta 1965-1985. Rencana induk 20 tahun itu merupakan landasan pokok yang pertama ditetapkan untuk membangun Jakarta. Dan itulah salah satu prioritas utama dalam strategi dasar pemerintahan DKI Jakarta.

Selain itu, Amir mengatakan, Ali Sadikin berhasil meningkatkan APBD DKI Jakarta dari Rp1.169.273.293 pada 1966/1967 menjadi Rp89.516.580.000 pada 1977/1978 atau kurang lebih 77 kali lipat dalam waktu sebelas tahun.

Kata Amir, pemberian nama jalan Ali Sadikin itu membuat keluarga besar marinir dan warga Sumedang memberikan dukungan ke Anies Baswedan.