Pegiat Anti Korupsi Papua: Ada Dugaan Jaksa Agung Terima Suap

Uncategorized

Penggiat Anti Korupsi Papua, Rafael Ambrauw menduga Kejaksaan Agung RI “Masuk Angin” atas kasus oknum Jaksa Nakal di Kejaksaan Tinggi Papua, yang jelas-jelas telah melakukan pemerasan dengan meminta proyek pemerintah di Provinsi Papua.

“Kami menduga Jaksa Agung RI sudah terima Suap (Masuk Angin) dari Oknum Jaksa Nakal di Kejaksaan Tinggi Papua. Padahal, laporan kami beberapa minggu lalu sudah ada bukti yang kuat dan ini pekerjaan fisik di lapangan. Namun sampai saat ini tidak ada kejelasan proses terhadap oknum jaksa nakal ini,” tegas Rafael, Rabu (14/10/2021).

Rafael menegaskan bahwa, dari hasil aksi demo yang dilakukan masyarakat Aliansi Anti Korupsi Papua ke Kejaksaan Agung,  Pihak Kejagung RI menyatakan bahwa dalam kasus seperti ini tidak di ada kompromi sehingga akan tetap diproses.

“Dengan komitmen ini lah kami mempertanyakan ketegasan dari Kejaksaan Agung RI. Jangan hanya omong di depan masyarakat tapi kenyataannya omong Kosong. Kalau itu terjadi berarti jaksa agung sudah masuk angin atau sudah terima dari oknum jaksa nakal di Papua,” cetus dia.

Rafael menyebutkan bahwa perbuatan jaksa nakal di Papua telah merusak citra kejaksaan dan menghancurkan sistim dalam penegakkan hukum di tanah Papua, sehingga tidak menginginkan adanya oknum jaksa nakal di tanah Papua.

Untuk itu, Rafael meminta kepada Komisi III DPR RI yang membidangi hukum, hak asasi manusia, dan keamanan agar mengontrol kasus di  Kejaksaan Agung RI yang masih membiarkan oknum jaksa nakal di tanah air, khususnya di tanah Papua.

“Kami sudah mengadukan hal ini juga di Komisi III DPR RI pada tanggal 11 OKtober 2021 lalu. Kami minta agar Komisi III menegur Kejagung RI yang masuk angin, karena kasus yang dilaporkan masyarakat ke Kejaksaan Agung sudah 2 minggu namun tidak ada kejelasan. Bahkan terlihat biasa-biasa saja. Kami masyarakat merasa jenuh dan muak atas tindakan jaksa nakal,” pungkasnya.

Jika kasus ini masih terus berlarut-larut, maka pihaknya akan menyurat ke Presiden RI atau langsung mendatangi Istana Negara untuk meminta kepada Presiden Jokowi, agar mengganti Kepala Kejaksaan Agung RI yang di anggap tidak profesional.

Redaksi Suara Nasional mencoba menghubungi Jaksa Agung atas tudingan Rafael Ambrauw. Namun sampai tulisan ini dinaikkan belum ada jawaban dari Jaksa Agung.