Kasus di Manado, Babinsa Diperiksa Polisi Sangat Berbahaya & Munculkan Gesekan

Uncategorized

Insiden pemeriksaan terhadap Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) oleh kepolisian di Manado, Sulawesi Utara tidak terulang lagi. Insiden itu dikhawatirkan dapat menjadi gesekan dan ketidakharmonisan Babinsa sebagai prajurit TNI paling bawah yang selalu bersama-sama dengan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polri sebagai ujung tombak keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

“Babinsa TNI dan Bhabinkamtibmas Polri dibentuk sebagai ujung tombak tugas mulia kamtibmas di tengah-tengah masyarakat mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Keduanya merupakan paket yang tidak dapat dipisahkan dalam menjalankan tugas dan fungsi pokok keprajuritan untuk memberikan rasa aman dan nyaman di lingkungan masyarakat, mengingat damai itu indah,” kata Ketua Presidium Indonesia Cinta Kamtibmas (ICK), Gardi Gazarin, dalam keterangannya, Selasa (12/10/2021).

Kata Gardi, insiden pemeriksaan Babinsa di Manado ini menjadi momentum bagi jajaran elite TNI-Polri untukk lebih sinergis mempersatukan prajuritnya dalam menjaga kamtibmas.

Ia mengatakan, Babinsa berada di bawah Komando Rayon Militer, bagian dari Komando Distrik Militer dan Komando Resor Militer, yang menginduk pada Komando Daerah Militer, begitu juga Bhabinkamtibmas bagian dari Polsek, Polres yang berada di bawah komando Polda. Karena itu, Babinsa dan Bhabinkamtibmas merupakan ujung tombak Kamtibmas dari berbagai gangguan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

“Babinsa dan Bhabinkamtibmas ujung tombak yang mengetahui secara spesifik keadaan masyarakat sesungguhnya. Karena mereka setiap saat terjun di tengah-tengah masyarakat baik mengedukasi secara door to door untuk memberikan ketentraman hingga menyelesaikan persoalan-persoalan maupun pertikaian antara warga seperti memberikan serta menyelesaikan dengan cara problem solving, hingga pertikaian tidak sampai berujung pada kasus pidana tetapi diselesaikan dengan musyawarah mufakat,” kata Gardi Gazarin.

ICK, kata Gardi Gazarin mengharapkan insiden pemeriksaan Babinsa di Manado tidak terulang lagi di semua daerah guna mempertahankan sinergisitas dan soliditas serta netralitas TNI-Polri yang menjadi ujung tombak di masyarakat.

“Jangan sampai kembali terulang guna mencegah timbulnya gangguan kamtibmas. Ke depan sinergisitas dan soliditas TNI-Polri tetap mempertahankan atau mendukung kehidupan harmonis dan baik. ICK juga mengimbau Babinsa dan Bhabinkamtibmas terus semangat solid di bawah menjaga kamtibmas,” ungkap Gardi Gazarin.