Rektor UMJ: Di Era Rezim Ini Banyak Keanehan Terkait PKI

Uncategorized

Di era Rezim Joko Widodo (Jokowi) terlalu banyak keanehan terkait Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti hilangnya patung diorama Soeharto, AH Nasution dan Sarwo Edhie di museum Kostrad.

“Di era Rezim ini terlalu banyak yang aneh-aneh dalam hal terkait PKI,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod Al Barbasy kepada www.suaranasional.com, Kamis (30/9/2021).

Keanehan terkait PKI di rezim ini, kata Ma’mun terlihat hilangnya patung diorama Soeharto, AH Nasution dan Sarwo Edhie di museum Kostrad.

“Diorama G30S PKI dihilangkan dari Museum Kostrad, lucunya alasan Pangkostrad lama. Usulan lama 10 tahun yang lalu, kenapa baru sekarang dilaksanakan? tanya Ma’mun.

Ma’mun juga heran Pangkostrad Dudung Abdurachman langsung menyetujui usulan mantan Pangkostrad Azmyn Yusri Nasution yang meminta pantung diorama yang sangat penting dalam pemberantasan PKI itu dihilangkan.

“Lagi pula diorama sepenting itu diusulkan mantan Pangkostrad dan diiyakan Pangkostrad saat ini,” papar Ma’mun.

Mantan Pangkostrad Azmyn Yusri Nasution mengakui mengusulkan memindahkan patung diorama itu atas dasar agama Islam yang diyakininya.

“Saya sampaikan, beritahu beliau, dulu waktu saya menjabat, saya berinisiatif membuat patung tiga Jenderal itu. Saya sampaikan pada Pak Dudung, usia saya sudah 67 tahun. Setelah tua ini saya banyak merenung diri, banyak dengar ceramah, banyak membaca buku tentang agama yang saya anut, Islam. Di dalam agama Islam sangat-sangat dilarang membuat patung, menyimpan patung, apalagi si pembuat. Yang inisiatif membuatnya itu dosanya sangat besar. Saya sampaikan ke Pangkostrad dan Alhamdulilah direspons positif,” ungkapnya kepada Kompas TV, Rabu (29/9/2021).