Buku ‘Kudeta 1 Oktober 65’ Karya Fictor M. Fic Sebut Sukarno Perintahkan Untung Habisi Para Jenderal

Uncategorized

Buku berjudul ‘Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi tentang Konspirasi’ karya Fictor M Fic menyebut Sukarno memerintahkan Untung menghabisi Para Jenderal: Istana Merdeka, 4 Agustus (hal 104).

Adapun isinya:
Setelah perintah pertama Presiden kepada Untung untuk bersiap menghabisi Para Jenderal yang tidak loyal, yang disaksikannya oleh Brigjen Sunarjo tanggal 4 Agustus, maka Presiden melanjutkan maksudnya memberikan komando puncak AD itu dengan keuletan yang besar. Tanggal 15 September kira-kira pukul 08.00 di istana Merdeka, ia memerintahkan kepada Brigjen Sunarjo untuk melakukan aksi terhadap Para Jenderal…..

Menurut sastawan politik Ahmad Khozinudin, buku karya Fictor M Fic memberikan perspektif baru tentang gerakan pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI), sebagai berikut :

Pertama, pemberontakan yang dilakukan dalam G30S/PKI bukan murni inisiatif PKI, melainkan atas perintah dan persetujuan langsung Presiden Soekarno selaku Panglima Tertinggi AD yang merupakan atasan dari Letkol Untung, untuk melakukan tindakan eksekusi atas para jenderal.

“Kedua, sebabnya adalah adanya sejumlah dewan jenderal yang tidak sejalan atau tidak taat kepada Soekarno, yang dikhawatirkan akan mendelegitimasi Soekarno atau bahkan dapat melakukan kudeta terhadap Soekarno,” ungkapnya.

Ketiga, kata Khozinudin, kekhawatiran Sukarno atas adanya potensi ‘kudeta para Jenderal’ boleh jadi atas penilaian Sukarno atau atas upaya PKI yang menjelaskan dan meyakinkan tentang potensi itu kepada Sukarno selaku Presiden sekaligus pimpinan PNI dan pencetus politik Nasakom.

Pikiran tentang eksekusi para jenderal pada peristiwa G30S/PKI adalah atas perintah Sukarno memang hal yang baru dan sangat mencengangkan. Karena itu, segenap ahli sejarah perlu meneliti lebih lanjut tulisan Fictor M Fic ini.

“Rasanya, saya harus berdiskusi lagi secara intens dengan Prof Aminuddin Kasdi, Guru Besar Sejarah UNESA di Surabaya. Sepertinya, diskursus tentang pemberontakan PKI makin menarik menjadi topik ilmiah untuk didiskusikan,” pungkasnya.