Wakil Sekjen PBNU: Taliban Berubah Moderat & Bukan Teroris

Uncategorized

Kelompok Taliban yang berhasil menguasai Afghanistan berubah moderat dan bukan teroris. Perubahan Taliban ini dibuktikan dengan pengambilalihan kekuasaan tanpa pembantaian.

“Taliban di bawah pimpinan sekarang berbeda. Sekarang lebih moderat. Jadi, dia makanya membuktikan dengan pengambilalihan kekuasaan tanpa pertempuran dan pembantaian,” kata Wakil Sekjen PBNU KH Abdul Mun’im DZ, Selasa (24/8/2021) dikutip dari NU Online.

Kata Kiai Abdul Mun’im, perubahan Taliban karena ada peran NU yang menawarkan paham tawashutiyah. “NU Afghanistan, melanjutkan misi kita dialog dengan Taliban di level bawah. Rupanya cukup berpengaruh di mereka. Selain situasi yang memaksa berubah juga menerima masukan dari NU,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, Taliban bukan kelompok teroris dan saat dialog dengan NU membicarakan cara mengatasi ISIS. “Mereka (Taliban) itu bukan teroris. Waktu bertemu kita juga yang kita bicarakan itu ISIS, bagaimana Indonesia bisa membantu melawan ISIS,” paparnya.

NU menyiapkan masa transisi dengan mengusulkan agar ada pembicaraan Bersama, sharing power (berbagi kekuatan). Pada tahun 2011, NU undang semua faksi Afghanistan ke Indonesia.

“Kita perkenalkan pengalaman Indonesia dalam masa transisi kemerdekaan. Kita juga mengajarkan pembuatan konstitusi. Kita mengutus KH Saifuddin Amsir menjelaskan Pancasila dan syariat. Mahkamah Agung selalu melibatkan fatwa ulama. Ternyata, Indonesia dengan Pancasila, tetapi syariat Islam berlaku juga. Kita juga jelaskan UUD 1945. Kita harapkan (Indonesia) bisa menjadi inspirasi mereka. Dengan prinsip asas musyawarah, syariat Islam tetap berjalan. Banyak ulama NU dikirim ke sana. Masa transisi ini kesempatan luar biasa. Ini golden moment Indonesia hadir di sana untuk merumuskan konstitusi baru Afghanistan,” jelas Kiai Abdul Mun’im.

Kiai Abdul Mun’im membantah kemenangan Taliban di Afghanistan akan menyebarkan ideologi radikal di dunia termasuk Indonesia.

“Taliban bukan gerakan transnasional. Itu tidak akan terjadi. Berbeda dengan HTI atau ISIS. Taliban itu gerakan nasional. Itu akan fokus pada negaranya sendiri. Taliban itu tidak ada anggotanya dari asing. Pasukannya Afghan sendiri. Kekhawatiran boleh saja, tetapi (kemungkinan itu) jauhlah. Mereka itu insyaallah kalau gak ada konflik antarmereka insyaallah berjalan smooth (lembut),” pungkasnya