Rektor UMJ: Cara Ugal-ugalan dalam Kelola Negara Harus Diakhiri

Uncategorized

Ugal-ugalan dalam mengelola negara harus diakhiri seperti pemerintah masih berutang ke Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah dan Aisyiah. Utang pemerintah menyebabkan RS Muhammadiyah dan Aisyah kesulitan membeli oksigen.

“Tolong utang ke RS Muhammadiyah dan Aisyiah dibayarkn. Klo tdk, kmatian2 pasien hanya soal waktu. Saatnya cara ugal2an dlm kelola negara diakhiri,” kata Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Ma’mun Murod Al Barbasy di akun Twitter-nya @mamunmurod_

Ma’mun mengatakan, utang pemerintah terhadap RS Muhammadiyah dan Aisyah menyebabkan kesulitan untuk membeli oksigen.

Pak Presiden @jokowi, banyak RS-RS Muhammadiyah n ‘Aisyiyah yg skadar bayar beli oksigen saja sdh tak mampu. Uang mrk habis krn negara tdk mau bayar utangnya,” jelasnya.

Koordinator Divisi Diseminasi Informasi dan Komunikasi MCCC Budi Santoso mengungkap, ada 88 rumah sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah melayani pasien Covid-19. Puluhan rumah sakit itu tersebar di seluruh Indonesia.

Budi menyebut Majelis Pembina Kesehatan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah sudah bertemu dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait persoalan utang pembayaran bagi rumah sakit maupun tenaga kesehatan. Dia berharap pemerintah segera menuntaskan hak-hak rumah sakit agar operasional rumah sakit tetap berjalan optimal.

“Pimpinan dari MKUP atau majelis kayak kementeriannya Muhammadiyah itu sedang berdiskusi kepada pemerintah melalui Kemenkes agar tentunya hak-hak rumah sakit lebih mampu bergeliat terus dalam penangan maka ya saya kira harus ditindaklanjuti oleh pemerintah sebagai dari kewajiban pemerintah yang harus diberikan kepada rumah sakit Muhamamdiyah dan Aisyiyah itu,” ujar Budi dikutip dari merdeka.