Dicap Buzzer Jokowi, Denny Siregar, Eko Kuntadhi dan Ade Armando Dikuliti Andy F. Noya

Uncategorized

Denny Siregar dan Eko Kuntadhi, serta akademisi Ade Armando mengaku tidak dibayar Jokowi atas cuitannya di Twitter.



Namun ketiganya dikenal sebagai pendukung Jokowi.





Bahkan muncul stigma bahwa ketiganya merupakan Buzzer.



Denny Siregar dan Eko Kuntadhi, Ade Armando bahkan berani bersumpah tidak dibayar pihak istana.



Berikut pengakuan mereka selengkapnya!



Denny Siregar dan Eko Kuntadhi, Ade Armando diundang dalam program Kick Andy Double Check Metro TV.



Saat itu tema yang diusung Perang Akal di Media Sosial diposting di YouTube metrotvnews, Senin (21/6/2021).



Andy F. Noya selaku host menanyakan soal tudingan Buzzer yang disematkan kepada ketiganya.



Berawal dari foto Jokowi bersama para pegiat media soal, termasuk mereka bertiga.



Foto itu beredar dengan narasi Buzzer Jokowi.



“Inilah yang menjadi keyakinan orang-orang yang Anda tuduh begitu ya. Mereka melihat tuduhan-tuduhan Anda ini betul-betul murni karena bayaran. Jadi Anda ini adalah Buzzer,” kata Andy, , seperti dilansir Tribun-timur.com.



“Pertanyaan saya sederhana. Emang berapa pendapatan Anda ini,” tanya Andy.



Pertanyaan Andy disambut tawa.



Denny Siregar pun menjawab dengan candaan.



“Ya kadang-kadang tiga miliar, kadang-kadang lima miliar sebulan,” kata Denny Siregar sambil tertawa.



“Ini dikutip loh Den. Ini dikutip jadi judul besok,” timpal Ade Armando.



Denny Siregar dan Ade Armando tertawa.



“Ini, yang kayak gini-gini loh,” kata Ade Armando menunjuk Denny Siregar.



“Yang dipotong (diedit),” timpal Andy.



“Ya masih mendinglah daripada tiga puluh setengah juta sebulan,” kata Denny Siregar.



Andy pun kembali bertanya soal tudingan Buzzer yang disematkan kepada ketiganya.



“Jadi tuduhan Buzzer ini. Karena faktanya Anda itu, Anda bertiga ini, seakan-akan kalap membela Pak Jokowi. Apapun yang disampaikan Pak Jokowi, benar. Apapun yang menyerang pak Jokowi, kalian lawan,” kata Andy.



Eko Kuntadhi pun bersuara.



Menurut Eko Kuntadhi, posisi mereka di Pilpres memang tegas mendukung Jokowi.



“Sehingga kemudian pada saat pemilu-pemilu itu kan kita ketemu sama Pak Jokowi sebagai fans gitu, di foto-lah,” kata Eko Kuntadhi.



“Foto-foto tadi,” timpal Andy.



“Ya ramailah beredar ke mana-mana,” lanjut Eko Kuntadhi.



Jadi, lanjut Eko Kuntadhi, foto itulah yang kemudian memunculkan stigma Buzzer.



Eko Kuntadhi pun menjelaskan bahwa mereka tidak serta merta mendukung semua kebijakan Jokowi.



Sejumlah hal yang dikritik seperti tim Komunikasi Jokowi yang tidak begitu bagus, kebijakan Menteri Agama terdahulu yang memberikan ruang untuk FPI, hingga UU Cipta Kerja.



“Artinya gini, diantara kita bahkan sering berbeda pendapat soal kebijakannya Pak Jokowi,” kata Eko Kuntadhi.



Namun, lanjut Eko, pihaknya memperhatikan bahwa para pengkritik Jokowi tampak tidak rasional.



“Komunikasinya atau alasannya banyak yang irasional (tidak rasional),” kata Eko.



“Misalnya?,” tanya Andy.



Eko Kuntadhi pun mencontohkan soal pembatalan ibadah haji 2021.



Banyak beredar isu soal pembatalan hati tersebut.



Mulai dari tudingan Indonesia dekat dengan RRC hingga karena HRS diadili.



“Ada yang, mantan menteri bilang bahwa ini karena tahun lalu kita masih hutang, jamaah haji kita masih hutang, sehingga di Saudi nggak terima lagi, harus bayar hutang. Tahun lalu kan kita nggak berangkatkan haji,” kata Eko.



“Jadi menurut kita kan aneh kalau kita nggak melakukan counter terhadap isu-isu yang dibawa ini secara irasional,” jelas Eko.



Andy pun bertanya soal tudingan dibayar pihak istana.



“Dengan cerita ini, Anda hendak mengatakan bahwa Anda tidak dibayar oleh istana,” tanya Andy.



“Tidak,” tegas Eko Kuntadhi.



“Kalau Anda,” tanya Andy kepada Ade Armando.



Ade Armando tertawa.



“Tetap harus dijawab. Jangan ketawa,” ujar Andy.



“Nggak. Nggak. Tidak ya, tidak. Pak Jokowi dengar ya. Kan memang tidak dibayar saya,” kata Dosen UI itu.



Denny Siregar pun menimpali.



“Sekaligus curhat. Kenapa kami nggak dibayar, tapi dituduh terus dibayar,” kata Denny Siregar tertawa.



Andy pun kembali bertanya soal Buzzer.



“Jadi bagaimana Anda meyakinkan orang-orang yang yakin bahwa Anda-Anda ini dibayar,” kata Andy.



Denny Siregar mengaku tidak masalah dengan tuduhan tersebut karena ini dunia demokrasi.



“Buat saya ini bagian dari peran stigma. Mereka habis kena stigma kadrun gitu, terus kemudian serangan dalam bentuk BuzzeRp, itu biasa,” kata Denny Siregar.



“Jadi kayak bully-bullyan yang sifatnya demokratislah dalam proses ini. Saya sih oke-oke aja dituduh BuzzeRp,” lanjut Denny.



Andy pun kembali bertanya soal bayaran.



“Tapi Anda bertiga tidak dibayar?,” tanya Andy F. Noya,



Denny Siregar, Eko Kuntadhi, dan Ade Armando dengan tegas menjawab mereka tidak dibayar pihak istana.



“Tidak,” jawab mereka serentak.



“Berani bersumpah,” tanya Andy.



“Sumpah,” jawab ketiganya.



“Untuk sementara kita percaya,” kata Andy disambut tawa para pendukung Jokowi itu. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)