Prof Salim Said: Dianggap Terlibat Jatuhkan Bung Karno Penyebab Mega Dendam ke Islam

Uncategorized

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno dendam ke kekuatan Islam karena dianggap terlibat menjatuhkan Presiden Soekarno (Bung Karno) pasca Gerakan 30 September (Gestapu).

“Kalau Anda lihat sikap Mega dan diekspresikan adiknya Sukmawati itu ketidaksukaan kepada Islam jelas sekali. Kenapa? Menurut saya soal pribadi, Mega sakit hati terhadap kekuatan Islam yang dipersepsikan berperan besar menjatuhkan Bung Karno pasca Gestapu,” kata Guru Besar Universitas Pertahanan (Unhan) Prof Salim Said di channel YouTube Hersubeno Point dalam judul “Profesor HC Megawati Punya Dendam Politik Terhadap Islam”

Salim Said pernah mendapat cerita Megawati menitikkan air mata ketika diminta Bung Karno membuatkan nasi goreng untuk menjamu para tokoh mahasiswa Islam yang meminta presiden pertama itu mengundurkan diri. “Mega melihat PKS itu kelanjutan dari tokoh-tokoh HMI, meskipun di PKS tidak ada HMI, saya melihat Mega dendam di situ,” ungkapnya.

Sikap politik Mega, kata Salim Said tidak bisa dilepaskan dendam Bung Karno terhadap Syahrir ketika keduanya diasingkan Belanda di dekat Danau Toba, Sumatera Utara.

“Kalau bicara dendam menarik untuk diingat kelakuan BUng Karno ke syahrir ditahan tanpa diadili itu bisa dicari pendekatan psikologi ketika konflik Bung Karno dan Syahrir ketika keduanya dibuang Belanda sekitar Danau Toba, Bung Karno nyanyi di kamar mandi dan Syahrir teriak ‘tutup mulutmu’, Bung karno tersinggung dan mengadu ke Agus Salim. ‘Saya khan Presiden diperlakukan seperti itu’. Sejak itu hubungan Bung Karno-Syahrir memburuk,” jelasnya.

Menurut Salim Said, dendam politik Megawati mewarisi sikap Bung Karno terhadap lawan politiknya.

“Itu bisa dilihat bibit-bibit dendam Megawati terhadap lawan-lawan politiknya. Saya sebagai ilmuwan politik yang pernah belajar psikologi, sejarah, persoalan pernyataan yang dinyatakan Hasto itu pendapat Mega, tapi secara politik itu tidak bagus,” ungkap Salim Said.

Ia mengatakan, ketika Taufik Kiemas masih hidup, Mega tidak terlalu menonjol ketidaksukaan terhadap Islam. Taufik Kiemas yang menggagas berdirinya Baitul Muslimin.

“Setelah Taufik meninggal, Mega menjadi dirinya sendiri, Anda harus pelajari keluarga itu, menurut saya ada masalah keluarga Mega antara bapak dan ibunya dan itu mempunyai pengaruh terhadap sikap politik Mega terutama PDIP. Faktor-faktor pribadi tidak bisa disingkirkan dalam mengambil sikap politik,” pungkasnya.