Hasil Survei SMRC yang menempatkan Prabowo Subianto sebagai Capres dengan tingkat elektabilitas tertinggi dengan 21 persen di atas tokoh lainnya belum menjami menjadi pemenang di Pilpres 2024.
Demikian dikatakan Direktur Eksekutive Timur Barat Research Center (TBRC) Yohanes Romero dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Senen (14/6/2021). “Belum signifikan tingkat elektabilitas Prabowo untuk bisa menang karena masih di kisaran 15-20 persen,” jelasnya.
Hasil survei Prabowo masih 21 persen dan belum mendekati 40-50 persen, kata Yohanes, Ketua Umum Partai Golkar sulit untuk menang di Pilpres 2024. “Apalagi tokoh tokoh muda seperti Airlangga Hartarto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan sudah bermunculan yang ke publik sebagai bakal calon capres 2024 menurut beberapa lembaga survei,” ungkap Yohanes.
Ia mengatakan, peluang maju tentu sangat kuat untuk Prabowo di pilpres 2024 apalagi sepertinya sudah ada sinyal kuat dari PDIP untuk berkoalisi. Dengan mengusung Prabowo-Puan.
Prabowo yang pasti akan jadi capres di Pilpres 2024 nanti karena ini bagi dia mungkin yang terakhir kali.
“Duet Mega – Prabowo sangat tidak mungkin sebab Ketum PDIP sendiri tidak punya ambisi ke arah sana. Jadi saya rasa Prabowo Puan paling tepat Dan ini akan memperkuat suara Prabowo,” ungkapnya.
Walaupun Ganjar, Anies Dan Ridwan Kamil ataupun Khofifah saat pilgub tidak menang dengan angka diatas 70 persen namun untuk menjadi lawan berat bagi Prabowo akan sangat mungkin.
“Walau keempat kepala daerah di jawa tersebut terbilang tidak punya prestasi jika dibandingkan dengan fasilitas di daerah yang dipimpinnya baik masalah besaran APBD, sarana dan prasarana infrastruktur yang ada serta SDM di daerah nya dibandingkan dengan kinerja para gubenur luar jawa yang punya kinerja sangat bagus dengan segala kekurangan fasilitas,” jelas Yohanes.