Pengakuan Prabowo Subianto di podcast Deddy Corbuzier alasan bergabung dengan pemerintahan Jokowi menunjukkan Ketua Umum Partai Gerindra bukan seorang pemimpin yang cerdas.
“Pengakuan Prabowo bergabung dengan Pemerintahan Jokowi atas nama NKRI menunjukkan ia bukan pemimpin cerdas. Padahal berada di oposisi merupakan kontribusi terhadap bangsa dan negara juga,” kata aktivis Mujahid 212 Damai Hari Lubis dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Ahad (13/6/2021).
Menurut Damai, berada di luar pemerintah dengan memberikan koreksi dijamin dalam konstitusi bangsa Indonesia. “Negara menjamin setiap warga negara menyampaikan pendapatnya. Ini dasar dari sikap oposisi,” paparnya.
Damai mengatakan, Prabowo tidak melihat pengorbanan para pendukungnya termasuk ulama yang mendukungnya di Pilpres 2019 dengan bergabung dengan pemerintahan Jokowi. “Janji Prabowo timbul tenggelam bersama rakyat tidak jadi kenyataan dengan bergabung di pemerintahan Jokowi,” jelas Damai.
Sikap Prabowo yang meninggalkan pendukungnya, kata Damai menunjukkan sifat yang tega dan tidak memiliki rasa kemanusiaan. “Pendukung Prabowo masuk penjara, dikriminalisasi dibiarkan saja. Ini menunjukkan sikap kejam Prabowo,” ujarnya.
Kata Damai, pengakuan Prabowo di podcast Deddy Corbuzier menunjukkan bukan pemimpin yang menjadi pilihan rakyat. “Prabowo tidak cocok memimpin Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan antargolongan,” ungkapnya.