Ternyata Israel yang Merengek Minta Gencatan Senjata

Uncategorized

Gencatan senjata ini bisa tercapai karena Israel duluan yang menginginkannya. Bukan Hamas yang menginginkan pertama kali genjatan senjat Hamas.

Demikian dikatakan Pengamat GeoPolitik Dunia Islam Internasional Tengku Zulkifli Usman, Jumat (21/5/2021).

Kata Tengku Zulkifli, Hamas pada dasarnya masih sanggup berperang dan masih sanggup tegak menghadapi Israel. Ini terbukti bahwa roket Hamas masih menghantam Israel satu jam sebelum gencatan senjata diumumkan.

“Tanda-tanda Israel menyerah memang sudah terlihat beberapa hari lalu, saat Israel memutuskan melakukan belanja senjata senilai 700an juta dolar dan bolak balik menelpon Biden karena kebingungan mencari solusi krisis ini,” ungkapnya.

Gaza pada dasarnya masih baik baik saja, dengan korban yang terhitung sangat minimal jika melihat pengerahan kekuatan yang sangat berlebihan oleh Israel pada perang kali ini.

Menurut Tengku Zulkifli, Israel kali ini mengalami kerugian sangat maksimal, baik fisik maupun psikologis. Dimana kali ini Hamas berhasil menembakkan total 3700 roket ke seluruh Israel sejak hari pertama sampai titik finish semalam. Ini angka tembakan Roket terbesar sepanjang sejarah konflik mereka.

Hamas juga mampu memberikan kerugian lain sisi Israel yaitu kekalahan psikologis. Dengan perang ini, tidak ada lagi warga Palestina terutama Gaza yang percaya bahwa Israel kuat dan power full. Ini akan mendorong negara Arab dan tokoh tokohnya kedepan akan bersikap lebih berani terhadap Israel.

Kerusakan dan kerugian yang dialami Israel kali ini juga sangat besar. Secara fisik, saya menghitung sekitar 63 orang Israel tewas dan sekitar 300an luka luka sejak hari pertama perang. Dengan kerugian lain sekitar 500an juta dolar. Padahal Hamas tidak menyerang Israel dengan pesawat tempur seperti yang dilakukan Israel ke tengah tengah Gaza yang membombardir Gaza dengan 100 pesawat tempur.

“Gencatan senjata kali ini kembali membuat Israel gigit jari dan gagal mencapai tujuan mereka, yaitu menghancurkan tempat roket Hamas, melumpuhkan senjata Hamas dan membunuh tokoh tokoh utama Hamas. Semua misi utama itu gagal,” jelasnya.