Pengamat: Rezim Jokowi Mulai Narasikan Oposisi sebagai Radikal & Musuh Negara

Uncategorized

Rezim Joko Widodo (Jokowi) mulai menarasikan oposisi sebagai radikal dan ancaman negara sebagaiman pernyataan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin ke ekonom senior Faisal Basri.

“Ngabalin yang menyatakan Faisal Basri radikal karena mengajak boikot bank pemerintah menunjukkan rezim ini menarasikan oposisi atau orang yang berseberangan pemerintah radikal dan musuh negara,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada www.suaranasional.com, Rabu (13/5/2021).

Menurut Muslim, narasi radikal bagi oposisi merupakan bagian pembungkaman terhadap seseorang yang mengkritik pemerintah. “Radikal itu selalu diidentikan dengan terorisme dan bisa dibawa aparat polisi,” jelasnya.

Kata Muslim, buzzerRp lebih dulu menarasikan kelompok yang berseberangan dengan radikal dan sebagai ancaman negara. “Pola yang akan dipakai mirip ketika melemahkan KPK dengan isu taliban dan radikal,” ungkap Muslim.

Narasi radikal untuk oposisi, kata Muslim tidak akan membungkam dan justru makin keras mengkritik pemerintah. “Justru makin mendekatkan kepada kejatuhan rezim,” kata Muslim.

Ali Mochtar Ngabalin menyebut Faisal Basri terpapar radikalisme jika mengajak boikot bank.

Ali Mochtar Ngabalin menyamapikan hal tersebut mengometari berita berjudul “Protes Penonaktifan 74 Pegawai KPK, FaisalBasr Ajak Boikot Bank BUMN”.

Ngabalin menyatakan bahwa ajakan tersebut berbahaya. Dia pun berharap agar berita itu merupakan hoax.

“Ini ajakan berbahaya, proses menuju makar pd negara. semoga berita ini HOAX,” cuit Ngabalin di akun twitternya @AliNgabalinNew,Rabu (12/5/2021).