TWK Pegawai KPK Ditanya Jilbab & Soal Islam, Mayjen (Purn) Deddy S Budiman: Rezim Terprovokasi Oligarki Neo Komunisme

Uncategorized

Rezim terprovokasi oligarki neo komunisme atas soal Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK yang ditanya terkait qunut, ucapan natal, syariat Islam dan masalah Islam lainnya.

“Dari pertanyaan-pertanyaan tim seleksi anggota KPK, patut diduga Rezim sudah terprovokasi oligarki neo komunisme,” kata Mayjend (Purn) Deddy S Budiman dalam pernyataan kepada www.suaranasional.com, Sabtu (8/5/2021).

Dari berbagai pertanyaan tim seleksi anggota KPK, kata Deddy, patut diduga oligarki neo komunisme sedang mengadu domba Umat Islam, dengan maksud jangka panjang membubarkan NKRI.

“Jadi pegawai negeri patut diduga disiapkan hanya bagi orang-orang yang tak faham agama, lebih khusus pegawai negeri disiapkan hanya bagi kelompok neo komunisme,” paparnya.

Deddy menduga tim screening pegawai KPK saat ini mempunyai tujuan menyeleksi masyarakat untuk menjadi pegawai negeri bebas dari dari pengaruh faham Islam. Padahal penduduk NKRI 87% adalah beragama Islam, NKRI saat masih berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pancasila).

“Artinya menjalankan syariat Islam, memahami agama Islam tidak bertentangan dengan Pancasila,” ungkapnya.

Dari berbagai pertanyaan tim seleksi calon pegawai KPK, kata Deddy diduga yang bisa diterima pegawai KPK adalah orang Islam abangan, atau orang Islam yang tidak faham agama Islam.

“Diduga orang-orang yang faham agama Islam, tidak akan di terima menjadi pegawai KPK, karena dapat menggangu visi misi KPK saat ini. Dari pertanyaan-pertanyaan tim seleksi anggota KPK, patut diduga Rezim sudah terpengaruh kelompok Islam phobia,” pungkas Deddy.