Cara Membaca Grafik Perdagangan Kripto

Kemampuan membaca grafik adalah salah satu hal yang dibutuhkan jika Anda ingin memprediksi arah nilai mata uang kripto secara tepat. Dalam perdagangan kripto, grafik termasuk bagian analisis teknikal. Istilah ini mengacu pada sebuah analisis yang dilakukan terhadap data-data untuk memperkirakan kondisi di masa mendatang atas nilai instrument yang ingin diperjualbelikan.

Analisis fundamental dapat dilakukan dengan berbagai alat, salah satunya adalah grafik. Alat-alat analisis ini bisa diakses investor dari platform perdagangan masing-masing. Sebagai contoh, bagi Anda yang menggunakan Olymptrade, Anda bisa mengakses alat ini setelah masuk ke akun menggunakan fitur Olymptrade login. Khusus untuk artikel kali ini, kita akan mencoba membaca grafik perdagangan dengan cara berikut ini.

Memilih waktu

Grafik perdagangan kripto memungkinkan Anda untuk memilih rentang waktu yang ingin Anda sorot. Rentang waktu tersebut akan menunjukkan seluruh transaksi yang terjadi pada batas waktu yang telah Anda pilih. Sebagai contoh, jika Anda memilih rentang waktu 5 menit, grafik akan menunjukkan seluruh transaksi yang terjadi setelah titik waktu tertentu dan 5 menit setelahnya.
Memilih rentang waktu yang tepat sangatlah penting karena akan berdampak pada strategi yang harus Anda bangun. Semakin singkat rentangnya, semakin tinggi risiko yang harus Anda alami. Hal sebaliknya berlaku untuk rentang waktu yang lebih panjang.

Baca juga:  Kemenag Minta Rohis Diawasi, Rezim Jokowi tak Suka Islam?

Volume

Informasi kedua yang bisa Anda dapatkan dari sebuah grafik perdagangan kripto adalah volume. Volume yang dimaksud di sini adalah jumlah aktivitas jual beli yang terjadi selama kerangka waktu yang telah Anda tetapkan sebelumnya. Namun informasi ini hanya muncul dalam bentuk grafik batang lilin atau candlestick. Sederhananya, semakin panjang batang yang muncul, semakin besar aktivitas penjualan atau pembelian yang terjadi. Warna batang hijau menunjukkan kenaikan permintaan terhadap mata uang kripto terkait dan pembeliannya. Sementara warna batang merah menunjukkan penurunan permintaan dan dengan demikian, dorongan untuk melakukan penjualan.

Bagi investor, volume ini juga mampu memberikan sekilas informasi penting. Panjang batang yang lebih besar menunjukkan adanya minat pasar terhadap mata uang kripto sehingga bisa dijadikan opsi untuk dilakukan pembelian.

Kondisi bearish dan bullish

Informasi ketiga yang dapat dibaca dari sebuah grafik perdagangan kripto adalah bearish dan bullish. Bullish dapat diartikan sebagai kondisi yang ditunjukkan oleh batang yang berwarna hijau. Kondisi ini menunjukkan adanya peningkatan harga aset selama kerangka waktu yang dipilih investor. Sebagai contoh, apabila harga penutupan untuk kerangka waktu 5 menit mengalami kenaikan dari harga pembukaan, kondisi ini disebut dengan bullish. Pada kondisi seperti ini, bagian bawah batang lilin menunjukkan harga pembukaan, sementara bagian puncaknya menunjukkan harga penutupan.

Baca juga:  Menterinya Rangkap Jabatan Ketum Partai, Jokowi tak Konsisten

Sebaliknya, bearish adalah kondisi ketika grafik pada batang lilin menunjukkan warna merah. Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, hal ini menandakan bahwa harga penutupan dari suatu aset lebih rendah daripada harga pembukaannya. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal, yang harus Anda telaah lebih lanjut menggunakan beragam metode analisis yang ada.

Dalam kondisi seperti ini, harga pembukaan ditunjukkan oleh puncak batang lilin. Sementara bagian bawahnya menunjukkan harga penutupan. Seperti yang bisa Anda lihat, kondisi ini berbanding terbalik dengan yang ditunjukkan oleh grafik pada saat mengalami bullish. Dalam kondisi ini, Anda bisa mempertimbangkan opsi untuk membeli mata uang kripto karena harganya yang sedang mengalami penurunan.