Pengamat: Kaitkan Eks Ormas Pelaku Bom Makassar, BIN Diduga Ingin Sudutkan HRS dan Pengikutnya

Badan Intelijen Negara (BIN) diduga ingin menyudutkan Habib Rizieq Syihab (HRS) dan pengikutnya yang mengaitkan bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar dengan eks ormas.

“Walaupun tidak disebut secara jelas eks ormas diduga terlibat bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar, tetapi publik bisa menebak eks ormas yang dimaksud FPI. Pernyataan BIN itu diduga ingin menyudutkan HRS dan pengikutnya,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada www.suaranasional.com, Senin (29/3/2021).

Menurut Muslim, pernyataan Deputi VII BIN, Wawan Purwanto yang menyebut eks ormas diduga terlibat pengeboman Makassar tidak didasarkan berdasarkan data. “Harusnya sebagai Deputi VII BIN, Wawan berbicara secara data dan fakta. Wawan hanya menggiring opini buruk yang ditujukan ke HRS dan pengikutnya,” ungkapnya.

Baca juga:  Prediksi Timnas Indonesia U-16 vs Timnas Thailand U-16

Kata Muslim, komunikasi yang dijalankan Wawan justru membuat citra buruk BIN. “Masyarakat justru menilai negatif cara komunikasi BIN dalam menyikapi bom bunuh diri di depan gereja Katedral Makassar,” jelas Muslim.

Muslim mengatakan, pernyataan Wawan hampir sama yang diopinikan BuzzerRp di media sosial. “BuzzerRp menggiring opini pelaku bom di depan Gereja Katedral Makassar dilakukan simpatisan HRS,” ungkapnya.

Deputi VII BIN, Wawan Purwanto mengatakan pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar diduga merupakan anggota atau simpatisan dari salah satu bekas ormas di tanah air. Meski begitu, Wawan enggan merinci ormas mana yang dimaksudnya itu.

Baca juga:  Prediksi Thailand vs Indonesia

“Penangkapan sejumlah pelaku teroris di Makassar yang sebagian merupakan anggota dan simpatisan dari eks ormas tertentu terus didalami,” ujar Wawan saat dihubungi, Minggu (28/3).

Wawan menyebut pelaku bom bunuh diri di Makassar merupakan bagian dari target penangkapan polisi sejak lama. Sampai saat ini, polisi masih terus menelusuri jaringan-jaringan teroris yang masih ada di Sulawesi Selatan.

“Pelaku kasus bom bunuh diri di gereja katedral hari ini sebelumnya memang dalam pengejaran aparat keamanan. Masih ada beberapa yang belum tertangkap dan terus dalam pengejaran,” kata Wawan.