Erick Thohir Tunjuk Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj Jadi Komut KAI!

Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj sebagai komisaris utama merangkap sebagai komisaris independen PT KAI (Persero).

Hal itu dibenarkan Riza Primadi yang juga ditunjuk sebagai komisaris KAI.

“Benar,” katanya kepada detikcom, Rabu (3/3/2021).

Adapun yang diangkat sebagai komisaris pada siang ini antara lain Said Aqil Siradj sebagai komisaris utama merangkap komisaris independen.

Lalu, Riza Primadi sebagai komisaris independen dan Rochadi sebagai komisaris independen. Serta, Diah Nataliza dan Chairul Anwar sebagai komisaris.

Komisaris yang masih bertahan yakni Pungky Sumadi, Criss Kuntadi dan Freddy Haris.

Profil Said Aqil

Said Aqil lahir di Cirebon 3 Juli 1953. Ia merupakan doktor lulusan lulusan Universitas Ummu al-Qura, Makkah, jurusan Aqidah/Filsafat Islam yang tamat pada tahun 1994.

Baca juga:  Permasalahkan Syiah, Pendukung Syiah Pro Ahok Membisu

Dalam karirnya di PBNU, Said pernah menjabat Wakil Katib Am PBNU (1994-1998), Katib Am PBNU (1998-1999), Rais Syuriah PBNU (1999-2004) dan Ketua PBNU.

Dalam bidang politik, ia pernah menjadi anggota DPR/MPR dari utusan golongan pada tahun 1999-2004.

Said Aqil juga masuk daftar 50 muslim teratas dalam 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh tahun 2021. Ada tiga orang Indonesia yang masuk The Top 50.

Tiga orang yang masuk 50 besar yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, dan ulama/anggota Wantimpres Habib Luthfi bin Yahya.

Presiden Jokowi menempati urutan ke-12. Pada tahun sebelumnya, Jokowi ada di peringkat ke-13. Sementara Said Aqil berada di posisi ke-18 dan Habib Lutfi berada di peringkat ke-32.

Baca juga:  Dibiayai Negara, Aktivis 98: Polisi dan Kejaksaan Harus Mengawasi Netralitas Pendamping Desa

Daftar 500 Muslim Dunia Paling Berpengaruh Tahun 2021 diterbitkan oleh Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan (The Royal Islamic Strategic Studies Centre/RISSC), lembaga riset independen yang terafiliasi dengan Institut Aal Al Bayt Kerajaan untuk Pemikiran Islam, bermarkas di Amman, Yordania.

RISSC merumuskan bahwa muslim berpengaruh adalah muslim yang menimbulkan dampak terhadap dunia muslim. Dampak ini bisa positif atau negatif, tergantung sudut pandang yang digunakan.
[detikcom]