Covid-19 Terus Naik, Ekonomi Sulit Bangkit, dan Cerita Pilu Ruang ICU

Oleh: Abu Muas T ( Pemerhati Masalah Sosial)

Menyimak dan memperhatikan dua siaran langsung dari dua stasiun TV Swasta pada Rabu (27/1/2021) malam, yang temanya penulis gabungkan sehingga menjadi judul tulisan kali ini.

Sungguh menarik disimak tema acaranya dan sekaligus memprihatinkan mengingat penyebaran covid-19 di Tanah Air yang akan memasuki bulan kesebelas sejak awal Maret 2020, jangankan menurun atau landai malah kecenderungan terus naik pertambahan paparannya.

Dari awal penanganan wabah yang satu ini, diakui atau tidak, kebijakan penanganannya terkesan tidak fokus. Dua kebijakan yang diambil dengan dalih keseimbangan, satu sisi hadapi covid dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sementara di sisi yang lain pemulihan ekonomi tidak bisa diabaikan. Hingga timbul istilah PSBB tetap jalan, tapi ekonomi jangan sampai jeblok.

Disadari atau tidak, dengan ketidakfokusan penanganan covid dampaknya kini bisa kita rasakan setelah sepuluh bulan berlalu, covid terus naik ekonomi sulit bangkit. Kondisi seperti ini jika boleh disebutkan dengan istilah, biarlah kematian akibat covid terus meningkat asalkan ekonomi tidak bonyok.

Kini memasuki bulan kesebelas penanganan covid yang kecenderungan paparannya terus meningkat, maka pada giliran muncul cerita pilu ruang ICU. Keberadaan ruang-ruang ICU Rumah Sakit tak sebanding dengan penambahan pasien positif covid. Belum lagi muncul kemudian permasalahan keterbatasan tenaga medis dan yang terkait dengannya.

Dalam menghadapi kondisi seperti yang disebutkan di atas, tentu diperlukan langkah berani atau istilahnya mengeluarkan kebijakan yang tidak populer untuk fokus satu menghadapi covid.