Pengamat: Tak Tindak Pengurus PDIP Bali yang Langgar Prokes, Polisi Tebang Pilih

Polisi terlihat tebang pilih atas tindakan pengurus DPD PDIP yang melanggar protokol kesehatan (prokes) dalam acara perayaan HUT partai berlambang Banteng Moncong Putih itu.

“Tak tindak pengurus PDIP Bali yang melanggar prokes, polisi terlihat tebang pilih,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Rabu (27/1/2021).

Menurut Muslim, aparat kepolisian harus menunjukkan sikap tegas kepada siapa saja yang melanggar prokes. “Hukum harus dijunjung tinggi tidak boleh tajam ke bawah tumpul ke atas,” papar Muslim.

Kata Muslim, publik mengawasi aparat kepolisian dalam penegakan prokes. “Kasus Raffi Ahmad dan Ahok yang melanggar prokes tetapi tidak ada tindakan hukum menunjukkan ketidakadilan dalam penegakan hukun,” ungkapnya.

Acara DPD PDIP di Bali viral di media sosial, karena ada sesi tiup lilin, buka masker dan suap-suapan menggunakan sendok yang sama.

Dalam video yang beredar, nampak ada beberapa orang yang berdiri di barisan depan.

Ada beberapa momen yang disoroti dari acara ini. Pertama, Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster yang meniup lilin dan melepas masker.

Kemudian, acara suap-suapan menggunakan sendok yang sama ke salah seorang di barisan depan.

Ada beberapa momen yang disoroti dari acara ini. Pertama, Ketua DPD PDIP Bali I Wayan Koster yang meniup lilin dan melepas masker.

Kemudian, acara suap-suapan menggunakan sendok yang sama ke salah seorang di barisan depan.

Terkait dengan acara suap-suapan. Koster mengakui ada dua orang yang memakai sendok yang sama. Alasan dia, demi efektivitas.

“Karena kecepatan, satu sendok dipakai 2 orang, setelah itu yang lain, 9 orang, pakai sendok berbeda,” ujar Koster.