Ada Operasi Intelijen Hitam Provokasi FPI & Simpatisannya Jadi Radikal serta Teroris

Ada operasi intelijen hitam memprovokasi FPI dan simpatisannya menjadi radikal serta teroris sehingga menjadi alat legitimasi aparat penegak hukum untuk menstigma buruk ormas Islam yang didirikan Habib Rizieq Syihab (HRS) itu.

Demikian dikatakan pengamat politik Muhamamd Huda dalam pernyataan kepada suaranasional, Rabu (30/12/2020). “Posisi FPI dan simpatisannya yang terzalimi termasuk posisi HRS menjadi sasaran empuk melakukan provokasi,” ungkapnya.

Kata Huda, FPI dan simpatisannya termasuk umat Islam harus tetap memainkan politik yang sangat bagus di tengah kondisi terzalimi. “Melalui jalur konstitusi dan jalur-jalur lainnya sehingga tidak mengorbankan yang lebih besar,” papar Huda.

Baca juga:  Jabar Manies Bogor Raya Siap Menangkan Anies Jadi Presiden 2024

Huda mengatakan, pesan HRS yang meminta fokus menyelesaikan pembunuhan enam Laskar FPI sangat bagus di tengah upaya pengalihan isu termasuk mencabut SP3 rekayasa chat mesum. “Nampak sekali rezim ini ingin menghabisi HRS dan FPI dengan berbagai cara. Namumn langkah cerdas harus tetap dilakukan FPI, simpatisan dan umat Islam,” jelas Huda.

Selain itu, kata Huda, operasi intelijen hitam bagian balas dendam atas kegagalan operasi Delima di Megamendung Kabupaten Bogor. “Ini yang harus tetap diwaspadai,” pungkasnya.

Baca juga:  Gardu Banteng Marhaen: Rakyat Indonesia Dukung Suspend Akun Twitter yang Hina & Fitnah Jokowi