SBK: Air Mata Buaya Ngabalin Puaskan Penguasa

Ali Mochtar Ngabalin yang menangis saat diwawancara televisi swasta setelah Edhy Prabowo ditangkap KPK hanya air mata buaya untuk memuaskan penguasa.

“Ngabalin menangis ketika diwawancarai televsi swasta hanya air mata buaya untuk memuaskan penguasa,” kata pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) dalam pernyataan kepada suaranasional, Senin (30/11/2020).

Menurut SBK, Ngabalin sangat pandai memerankan sandiwara seolah-olah membela Edhy Prabowo ketika ditangkap KPK. “Padahal ada dugaan Ngabalin ini mempunyai peran memberikan informasi suap Edhy Prabowo ke KPK,” paparnya.

Kata SBK, kasus yang menimpa Edhy Prabowo bisa mengarah ke Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Hasil investigasi majalah TEMPO ada dugaan aliran dana kasus suap Edhy Prabowo mengalir ke perusahaan milik Prabowo,” papar SBK.

SBK mengatakan, pihak Istana akan mempertahankan Ngabalin karena dianggap berjasa menjerumuskan Edhy Prabowo ke penjara KPK. “Jabatan Ngabalin di Kementerian KKP, KSP dan Komisaris Angkasa Pura 2 dipertahankan penguasa,” jelas SBK.

Nada suara Ali Mochtar Ngabalin mulai terbata-bata saat bercerita detik-detik kronologi Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dicegat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setibanya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (25/11) dini hari.

Pagi itu, Edhy bersama rombongan pejabat tinggi lain di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), baru saja tiba usai seminggu melakukan lawatan kerja di Hawaii, Amerika Serikat (AS).

Ngabalin ada dalam rombongan Edhy. Dia adalah anggota Komisi Pemangku Kepentingan dan Konsultasi Publik KKP. Itu jabatan lain Ngabalin di luar posisinya sebagai Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP).

Cerita itu diungkapkan Ngabalin dalam acara Mata Najwa yang disiarkan langsung Trans7, Rabu (25/11) malam menyoal ramai pencokokan Edhy.

“Saya hanya mau mastikan, suara Anda terharu ini menahan tangis atau apa? Karena saya tidak bisa melihat langsung Anda. Anda sedang terharu ini?,” Tanya Najwa.

“Iya. Saya terharu,” jawab Ngabalin dengan suara terbata-bata.