Aktivis 98: Teror di Palu Diduga Terkait dengan HRS

Ada dugaan teror terhadap sebuah gereja dan empat warga yang merupakan jemaat, tewas dibunuh kelompok teroris di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat pagi (27/22) terkait dengan pernyataan Habib Rizieq Syihab (HRS) yang membolehkan memenggal kepala orang.

Demikian dikatakan Sekjen PPJNA 98 Abdul Salam Nur Ahmad dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (28/11/2020). “Pihak kepolisian harus mendalami apa ada kaitannya dengan pernyatan HRS peristiwa di Palu tersebut,” ungkapnya.

Kata Abdul Salam, pernyataan HRS terkait pemenggalan kepala sangat berbahaya, memunculkan provokasi. “HRS harus diminta pertanggunjawaban,” paparnya.

Baca juga:  Kasus E-KTP, Politikus PDIP Ganjar tak Mau Penuhi Panggilan KPK

Ketua Umum PPJNA 98 Anto Kusumayuda Ketum PPJNA 98 mengatakan Polri dibantu TNI harus mengejar dan menangkap pelaku yang telah melakukan aksi teror dan kekerasan di Palu. “Itu sudah jelas bertujuan memprovokasi kerukunan yang sudah terbangun baik, mengkoyak koyak menciptakan konflik SARA,” ungkapnya.

Budy Hermansyah Ketua Barikade 98 Jabar mengatakan “Aksi kekerasan dan teror tersebut kesengajaan diciptakan untuk menciptakan kekecauan nasional. “Setelah berbagai upaya dilakukan selalu gagal menggoyang dan menjatuhkan Pemerintahan Jokowi, mereka barisan elit sakit hati akan menciptakan instabilitas dengan menciptakan konflik SARA,” kata Budy.

Baca juga:  Sebut Ceramah HRS Provokatif, Alumni Pascasarjana UMY: Pemuda Muhammadiyah tak Dengar Ceramah HRS Secara Utuh