Karangan Bunga di Kodam Jaya, Pola & Operasi Mirip Dilakukan Pendukung Ahok

Karangan bunga membanjiri gedung Kodam Jaya setelah anggota TNI menurunkan baliho Habib Rizieq Syihab (HRS) menunjukkan pola dan operasi mirip dilakukan pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Setelah anggota TNI berhasil menurunkan baliho HRS, karangan bunga membanjiri Kodam Jaya. Ini pola dan operasi mirip dilakukan pendukung Ahok,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Senin (23/11/2020).

Menurut alumni pascarsarjana sosiologi UGM ini, ada dugaan bandar yang membiayai Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 ikut memainkan pencopotan baliho HRS. “HRS dianggap musuh Ahok karena berhasil menggagalkan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dendam sampai sekarang karena dana sudah banyak dikucurkan tetapi kalah,” jelasnya.

Kata Yunus, operasi karangan bunga sengaja dimainkan untuk menggiring opini masyarakat mendukung langkah Pangdam Jaya menurunkan baliho HRS. “Padahal menurunan baliho oleh tentara banyak dikritik kalangan pihak termasuk DPR maupun para purnawirawan,” ungkap Yunus.

Yunus mengatakan, Pangdam Jaya terjebak atas pernyataannya sendiri yang menyatakan memerintahkan mencabut baliho HRS. “Setelah mendapat sorotan berbagai pihak Pangdam Jaya mengatakan, diminta Satpol PP untuk membersihkan baliho. Rakyat diperlihatkan ketidakkonsisten pernyataan pejabat,” jelas Yunus.

Markas Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) mendapat kiriman ratusan karangan bunga dari berbagai kelompok masyarakat, Senin (23/11/2020).

Bagian depan Markas Kodam Jaya itu, yang terletak di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, dipenuhi karangan bunga berisi pesan dukungan kepada jajaran TNI, khususnya Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman untuk menegakkan hukum di Jakarta.

“Ada bunga ucapan selamat untuk dukungan kepada Pangdam Jaya dan Polda Metro Jaya. Ini adalah bentuk dukungan juga ke polisi dan TNI,” kata Dudung.