Pencopotan dua Kapolda dan dua Kapolres dimaksudkan sebagai pesan yang teramat benderang, bahwa pejabat Polri di semua level harus bertindak tegas dan (jika perlu) keras terhadap kerumunan massa.
Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (ASMaPi) Edy Mulyadi menilai ini jadi ironi. Pasalnya, Juni 2020 Kapolri Idham Azis sudah mencabut peraturan yang dibuatnya tentang larangan kerumunan massa.
Kendati begitu, pencopotan para pejabat Polri tadi tentu akan jadi peringatan keras bagi para Kapolda dan Kapolres lain.
“Dampaknya, keputusan ini akan membuat para Kapolda dan Kapolres berusaha sekuat tenaga menghadang rencana safari dakwah Habib Rizieq ke daerah-daerah untuk menyosialisasikan revolusi akhlaq. Ini harus mereka lakukan, kalau tidak ingin dicopot,” ujar Edy.
