Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya lip service yang mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina agama Islam.
“Kalau cuma mengecam itu hanya Lip servis doank pak, Umat Islam malah lebih berani pak dengan menggaungkan Boikot Produk Prancis,” kata aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Nicholas Frans Giskos di akun Facebook-nya.
Kata Nicholas, Presiden Jokowi harus menunjukkan sikap tegasnya dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Prancis. “Ayo pak lebih garang lagi putuskan hubungan diplomatik dengan mereka serta usir Dubesnya,” kata Nicholas.
Nicholas mengatakan, Jokowi harus menunjukkan sikap tegas dengan memutus hubungan diplomatik dengan Prancis karena menjadi pemimpin jumlah penduduk muslim terbesar di dunia.
“Tunjukkan donk kalau bapak pemimpin negara dengan rakyat yang jumlah pemeluk agama Islam terbesar di dunia. Ini kesempatan untuk mengambil alih seluruh perusahaan yang dikuasai Prancis dan menjadikan itu BUMN, jika bapak lakukan itu maka rakyat akan mendukung,” ungkapnya.
“Tunjukan kemampuan memimpin, jika memang bapak pro rakyat maka berani donk menasionalisasi seluruh aset asing untuk membangun industrialisasi nasional sehingga jutaan lapangan kerja terbuka untuk rakyat,” jelas Nicholas.
Sebelumnya Presiden Jokowi mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menghina agama Islam dan telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.
“Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia, yang bisa memecah belah persatuan antarumat beragama di dunia, di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi COVID-19,” kata Jokowi, Sabtu (31/10/2020).
Menurut Jokowi, kebebasan berekspresi yang mencederai kehormatan, kesucian, serta kesakralan nilai-nilai dan simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan, dan harus dihentikan.