Rebutan Jabatan, Aktivis 98 di Kubu Jokowi Ribut

Aktivis 98 kubu Joko Widodo (Jokowi) ribut. Keributan terjadi antara kubu Adian Napitupulu membawa bendera Pena 98 dengan Barikade 98 yang dikomandani Benny Rhamdani. Saat ini Benny Rhamdani menjabat Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)

Aktivis Barikade 98 Aznil Tan menuding kelakukan Adian Napitupulu bergaya oligarki. “Katanya Adian pro-demokrasi, tapi kelakuan kaya oligarki,” tambah Aznil.

Aznil menuding Adian selalu menjual sejarah gerakan 98 demi tujuan pribadinya.

Dia menuturkan bahwa gerakan 98 juga banyak digerakan tokoh-tokoh selain Adian Napitupulu.

“Kok lama-lama Adian seperti gerakan fundamentalis keagamaan, segala kebenaran dimonopoli atas dirinya. Semua yang di luar diri dan kelompoknya adalah salah,” katanya.

“Yang dikerjakan orang lain ketika tidak mengakomodir dirinya adalah musuh dan salah. Kasihan Pak Jokowi,” ungkapnya.

Aznil menyebut Adian Napitupulu tidak boleh memonopoli kebenaran seakan-akan merasa yang paling benar dan lurus dalam bersikap.

“Ketika ada oknum dari organnya Adian, sebar poster dan spanduk #ErickOut itu boleh. Namun, disaat ada sekumpulan anak muda mendukung kinerja Pak Erick, itu dilarang Adian,” ungkap Aznil.

Adian Napitupulu menyebut bahwa ada menteri yang berambisi untuk menjadi presiden pada tahun 2024.

Sementara saat ini Presiden Joko Widodo atau Jokowi masih menjabat.

Adian menilai hal itu tidak etis di mana saat ini Jokowi masih menjabat hingga 2024 nanti.

Adian pun menyebut nama Menteri BUMN Erick Thohir disebut oleh Adian sebagai menteri yang dimaksud.

Aktivis ’98 itu mengatakan banyak bukti yang menggambarkan Erock Thohir berambisi pada PIlpres 2024.