Politikus PDIP Darmadi Durianto melempar isu kudeta dilakukan anggota kabinet sebagai upaya partai berlambang Banteng Moncong Putih menekan Jokowi melakukan reshuffle menteri.
“Isu kudeta itu upaya tekanan PDIP ke Jokowi melakukan reshuffle kabinet,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Kamis (29/10/2020). “PDIP kurang mendapatkan banyak kursi di kabinet Jokowi,” jelasnya.
Pernyataan PDIP yang tidak mendapatkan tanggapan Jokowi, kata Amir justru makin menjauhkan mantan Wali Kota Solo dengan partai berlambang Moncong Putih itu. “Ada beberapa analisa yang melihat Jokowi lebih mempercayai anggota kabinet daripada PDIP,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, pernyataan politikus PDIP yang menyebut ada menteri yang melakukan manuver politik Pilpres 2024, bisa menggoyahkan rencana menyandingkan Prabowo dengan Puan Maharani di Pilpres 2019. “Ada hubungan yang kurang serasi PDIP dengan teman koalisi di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin,” paparnya.
Selain itu, Amir Hamzah mengatakan, tradisi militer Indonesia tidak pernah melakukan kudeta. “tradisi militer di Indonesia tidak melakukan kudeta kecuali ada yang memperalat seperti 1965 PKI memperalat Letkol Untung,” jelas Amir Hamzah.
Sebelumnya politikus PDIP Darmadi Durianto meminta Presiden Jokowi untuk lebih waspada pada situasi dan kondisi tersebut.
“Sudah harus siapkan nama-nama pengganti menteri yang dianggap tidak loyal. Lebih baik diganti ketimbang menggerogoti dari dalam, bahkan bisa menelikung dengan cara mengambil alih kekuasaan di tengah jalan. Hati-hati kudeta merangkak. Ingat sejarah,” kata politikus PDI Perjuangan, Darmadi Durianto, kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (24/10/2020).
Darmadi juga menyatakan kepada Presiden Jokowi untuk tidak lengah. Pasalnya, kata dia, akan ada manuver-manuver politik dari beberapa pembantu Jokowi demi kepentingan jangka panjang (Pilpres).