Sebut Banyak Orang Terjebak Mental Pencitraan, Pengamat: Wapres Sindir Jokowi

Wapres Ma’ruf Amin menyindir Presiden Jokowi atas pernyataannya banyak orang terjebak mental pencitraan.

“Pernyataan Ma’ruf Amin yang menyebut banyak orang terjebk mental pencitraan itu menyindir Jokowi,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Senin (27/10/2020).

Menurut Yunus, Ma’ruf Amin melihat Presiden Jokowi terlalu banyak pencitraan seolah-olah membela rakyat tetapi faktanya tidak mendengar aspirasi masyarakat yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.

“Ma’ruf mengatakan seperti itu karena merasa tidak diberi kewenangan penuh oleh Jokowi sebagai Wakil Presiden,” papar Yunus.

Baca juga:  Patroli Polisi ke Seluruh Parpol, PPJNA 98: PDIP Jabar tak Perlu Framing Ada Intimidasi dan Disatroni

Yunus melihat, pernyataan Ma’ruf Amin itu akan mengubah konstelasi politik dalam beberapa bulan ke depan. “Namanya politik itu penuh kejutan dan sulit dipredikasi,” ungkapnya.

Ma’ruf Amin menilai saat ini banyak orang telah terjebak dalam mentalitas pencitraan ketika perilaku kebaikan yang dilakukan harus terekspose luas oleh publik di tengah maraknya era digitalisasi.

“Saat ini banyak orang terjebak pada mentalitas syhrah, yaitu mentalitas pencitraan diri agar dikenal luas. Amal kebaikan yang dilakukan diorientasikan agar di-cover media secara luas,” kata Ma’ruf dalam acara Haul ke-39 Mbah Hamid Pasuruan secara virtual dari Jakarta, Senin (26/10)

Baca juga:  Ulil Abshar Abdalla: Kaum Islamofobia Inginkan Islam Agama Perang untuk Cerca Islam