Pengamat: Presiden Jokowi & Polisi dapat Sorotan Dunia Internasional

Presien Joko Widodo (Jokowi) mendapat sorotan internasional atas tulisan akademisi dari Australian National University (ANU), Profesor Greg Fealy yang menyebut mantan Wali Kota Solo itu telah melakukan tindakan represif terhadap kelompok Islam.

“Jokowi mendapat sorotan dunia internasional berdasarkan tulisan dari akademisi Australia National University Profesor Greg Fealy yang menyebut Presiden Jokowi represif terhadap kelompok Islam,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Jumat (24/10/2020).

Buah pikir Greg ini tercantum dalam ‘Jokowi Repressive Pluralisme’ yang dimuat di East Asia Forum pada 27 September 2020.

Baca juga:  Hadiri Acara Projo dan Diteriaki 3 Periode, Jokowi: Ojo Kesusu

Kata Amir Hamzah, di mata akademisi Australia, Presiden Jokowi tidak menghargai perbedaan pendapat. “Dasar demokrasi yang menghargai pendapat tidak diterapkan Jokowi,” ungkap Amir Hamzah.

Amir Hamzah mengatakan, AS sebagai mitra Australia akan mendapat masukan hasil tulisan Greg Fealy. “AS akan menyoroti tokoh-tokoh Islam dan aktivis yang ditangkap itu antikomunis Cina. Selama ini AS melihat Rezim Jokowi lebih condong ke komunis Cina,” paparnya.

Tindakan polisi menangkap aktivis KAMI, kata Amir Hamzah juga disorot Amnesty Internasional. “Amnesty Internasional mengkritik sikap polisi yang menangkap aktivis KAMI,” jelasnya.

Baca juga:  Awas, Operasi Intelijen sedang Obok-obok Umat Islam

Direktur Eksekutif Amnesty International Usman Hamid mengkritik langkah polisi yang melakukan penangkapan terhadap aktivis KAMI terkait aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja. Usman menilai langkah polisi tersebut hanya untuk menyebar ketakutan.

“Penangkapan ini dilakukan untuk menyebar ketakutan di antara mereka yang mengkritik pengesahan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja,” kata Usman dalam keterangan tertulis, Selasa (13/10/2020).