Fadli Zon Mempertanyakan Rezim Jokowi Lebih Memilih Vaksin Palu Arit


Pemerintahan Jokowi tidak perlu tergesa-gesa membeli vaksin dari negara palu arit (Cina) dalam mengatasi Covid-19.



“Vaksin Merah Putih vs Vaksin Palu Arit. Sy sih pilih vaksin Merah Putih. Jgn ada yg tergesa2 impor vaksin n menjadikan rakyat sbg bebek percobaan,” kata Fadli Zon di akun Twitter-nya @fadlizon.





Fadli Zon mengingatkan bahwa pemerintah harus ingat betul bahwa pusat penyebaran itu berada di laboratorium Wuhan, Cina.



“Dimulainya virus itu aja di Cina, berkembang ke seluruh dunia kan disitu pusatnya dari Wuhan, kalo gak ada laboratorium wuhan itu kan gak ada virus itu” kata Fadli di channel Youtube TvOne pada acara Dua Sisi Kamis, 22 Oktober 2020



Fadli juga mengingatkan bahwa persoalan ini tentang kemanusiaan, dan dirinya menegaskan bahwa kehati hatian sangat diperluka pemerintah karena perusahaan besar penyokong Vaksin Corona merupakan pengusaha.



Sikap terburu buru dan mau memaksakan menurut Fadli, harus diwaspadai oleh Presiden karena perusahaan besar pasti yang ada di otaknya juga dagang.



“Ada kan tadi rencana untuk Virus merah putih, ada juga dari Presiden sendiri hati-hati, jangan ada orang di sekitar Presiden terburu-buru mau memaksakan dengan beberapa perusahaan besar ini yang pasti otaknya juga ini dagang”imbuhnya.



Pemerintah Indonesia tengah melakukan tahap finalisasi pembelian tiga vaksin corona dari beberapa perusahaan vaksin di Cina.



Ketiga vaksin Cina tersebut di antaranya Sinovac, Sinopharm dan CanSino, dikatakan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto telah menyelesaikan uji klinis fase 3 di sejumlah negara.



“Bahkan, vaksin ini sudah digunakan di negara asalnya,” kata Yuri dalam jumpa pers daring yang ditayangkan Kompas TV, Senin (19/10/2020).



Tim finalisasi pembelian vaksin tersebut terdiri dari Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Kementerian Maritim dan Investasi, Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan BPOM.



“Tujuannya, kita mencari vaksin yang bisa digunakan secara aman untuk penduduk kita. Aman dalam dua perspektif, dari sisi manfaat terhadap pencegahan untuk menjadi sakit karena Covid dan aman dari sisi kehalalan,” jelas Yuri.