Pengamat: Jokowi Secara tak Langsung Tuding Hoaks Akademisi, NU & Muhammadiyah yang Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja


Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara tidak langsung menuding hoaks akademisi, NU dan Muhammadiyah yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja atas pernyataan mantan Wali Kota Solo itu bahwa kerusuhan demo diakibatkan berita bohong.



Demikian dikatakan pengamat Muslim Arbi kepada suaranasional, Ahad (11/10/2020). “Justru yang menyebarkan hoaks itu dari pemerintah sendiri,” ungkapnya.





Kata Muslim, para akademisi, NU dan Muhammadiyah sudah mensosialisasikan bahaya UU Omnibus Law Cipta Kerja sebelum disahkan DPR. “Pemerintah dan DPR masih bersikeras untuk mengesahkan UU Omnibus Law Cipta Kerja,” jelasnya.



Baca juga:  Y-Publica: Elektabilitas Jokowi-KH Ma'ruf Amin Meroket

Menurut Muslim, saat ini, pemerintah menyebarkan video para demonstran yang ditangkap dengan membuat pengakuan tidak tahu isi UU Omnibus Law Cipta Kerja.



“Sekarang pertanyaannya, Jokowi sudah membaca seluruh UU Omnibus Law Cipta Kerja yang mencapai sekitar 900 halaman?” tanya Muslim.



Kata Muslim, rakyat sudah mengetahui, video demonstran yang ditangkap dan disebarkan itu untuk membungkam aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. “Rakyat juga punya berbagai video pendapat dari pakar hukum yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja,” jelasnya.



Baca juga:  Prabowo Ingatkan Prajurit tak Perlu Patuhi Atasan jika Perintahnya Nodai NKRI

Presiden Jokowi menilai adanya aksi unjuk rasa penolakan Omnibus Law Cipta Kerja dilatarbelakangi disinformasi mengenai substansi dan hoaks di sejumlah media sosial.



“Saya melihat adanya unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja yang pada dasarnya dilatarbelakangi oleh disinformasi mengenai substansi dari undang-undang ini dan hoax di media sosial,” ujar Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan dalam channel YouTube Sekretariat Presiden, Jumat 9 Oktober 2020.