Aktivis 74: Diintimidasi & Pidatonya Dibubarkan, Rakyat Makin Simpati ke Gatot Nurmantyo serta KAMI

Rakyat makin simpati ke Gatot Nurmantyo dan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) setelah pidatonya dihentikan polisi di Surabaya, Jawa Timur.

“Polisi sangat blunder menghentikan pidato Gatot Nurmantyo di Surabaya. Pasca peristiwa tersebut, rakyat makin simpati ke Gatot Nurmantyo dan KAMI,” kata aktivis Malapetaka Limabelas Januari (Malari) 74 Salim Hutadjulu kepada suaranasional, Selasa (29/9/2020).

Menurut tahanan politik era Soeharto, sikap Gatot Nurmantyo terhadap polisi yang menghentikan pidatonya sangat baik. “Justru sikap polisi itu mendapat kejaman terhadap pengguna media sosial (warganet). Harusnya polisi membiarkan saja pidato Gatot dan acara silaturahim dengan KAMI Jatim,” paparnya.

Baca juga:  Awas, Kristenisasi di Rusun Wilayah Jakarta Melalui PAUD Surya Kasih

Kata Salim, nama Gatot Nurmantyo dan KAMI makin populer setelah mendapat intimidasi dari kelompok tertentu. “Nama Gatot Nurmantyo menjadi trending toping di Twitter pada Senin (28/9/2020),” jelas Salim.

Salim mengatakan, Rezim Jokowi makin terpojok pasca peristiwa penghentian pidato Gatot Nurmantyo di Surabaya. “Rezim Jokowi dikritik atas peristiwa penghentian pidato Gatot Nurmantyo oleh aparat kepolisian,” punkasnya.

Baca juga:  Aktivis Malari 74: Gerakan Melawan Rezim Jokowi Makin Solid dan Militan