Kemarahan Warga ke TKA Cina di Ketapang Bisa Merebet di Berbagai Daerah

Kemarahan warga ke Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina di Ketapang, Kalimantan Barat bisa merebet di berbagai daerah di Indonesia.

“Keberadaan TKA Cina itu memunculkan kerawanan sosial, kejadian di Ketapang, Kalimantan Barat bisa merembet di berbagai daerah,” kata pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (21/9/2020).

Menurut Muslim, pemerintah harusnya memanfaatkan tenaga kerja lokal ketika ada investasi Cina di Indonesia. “Tenga kerja Indonesia tidak kalah dengan TKA Cina,” paparnya.

Kata Muslim, harusnya pemerintah melarang TKA Cina ketika negeri Tirai Bambu itu investasi di Indonesia. “Harusnya dalam kerja sama investasi itu, tenaga kerja lokal harus diutamakan,” jelasnya.

Ratusan warga mengamuk di lokasi tambang milik PT. Sultan Rafli Mandiri (SRM) di Dusun Muatan Batu, Desa Nanga Kelampai, Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Kamis (17/9).

Massa mengusir para TKA asal Cina yang bekerja di pertambangan emas tersebut.

Polisi yang berada di lokasi kejadian tak bisa berbuat banyak. Polisi berupaya mengamankan TKA dari amukan massa.

WNA asal Cina dievakuasi ke Kota Ketapang menggunakan empat truk, termasuk satu truk milik polres.

Para TKA Cina tersebut ditempatkan di sejumlah hotel di Kota Ketapang di bawah penjagaan aparat kepolisian