FORBAS: Ada Dugaan Komunis Mendesain Pelajar Sejarah tak Wajib di Sekolah

Ada dugaan komunis mendesain pelajaran sejarah tidak wajib di SMA dan sederajat. Tidak wajibnya pelajaran sejarah menjadi sangat berbahaya bagi generasi penerus bangsa.

“Saya menduga komunis mendesain pelajaran sejarah tidak wajib di SMA dan sederajat. Ini yang disebut antiPancasila dan kelompok radikal,” kata Ketua Umum Forum Banten Bersatu (FORBAS) Rina Triningsih dalam pernyataan kepada suaranasional, Sabtu (19/9/2020).

Menurut Rina, saat ini, generasi muda banyak yang tidak tahu kekejaman PKI pada pemberontakan PKI Madiun 1948 maupun G30/S/PKI. “Kalau pelajaran sejarah tak wajib, maka siswa bisa tidak memilihnya. Ini sama artinya membiarkan siswa tidak tahu sejarah bangsanya sendiri,” paparnya.

Rina mengatakan, indikasi kebangkitan komunis di Indonesia melalui kurikulum pendidikan maupun penyusupan di berbagai institusi negara. “Komunis itu sangat licik, mereka bisa masuk ke semua lini,” jelas Rina.

Ideologi komunis di era sekarang, kata Rina bisa berkolaborasi dengan ekonomi kapitalis seperti yang terjadi di Cina. “Cina itu ideologinya komunis tetapi menggunakan ekonomi kapitalis namun kontrol negara masih tetap ada,” papar alumni Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).