Dukung Anak & Menantu Jokowi, Partai Gelora Nyungsep & tak Laku

Partai Gelora nyungsep dan tak laku setelah mendukung anak dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada 2020.

“Partai Gelora mendukung anak dan menantu Jokowi membuat partai yang didirikan Anis Matta dan Fahri Hamzah tak laku di masyarakat khususnya kalangan Islam,” kata pengamat politik dan sosial Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Rabu (16/9/2020).

Menurut Yunus, Partai Gelora mendukung anak dan menantu Jokowi justru menjadi pembenar sikap kritis Fahri Hamzah ke penguasa saat ini hanya drama saja. “Pemerintah Jokowi butuh legitimasi dianggap demokratis dengan keberadaan Fahri Hamzah,” ungkapnya.

Baca juga:  Marissa Haque: UU Cipta Kerja Bikin 87 Persen Muslim Indonesia Murtad

Kata Yunus, publik menilai, Partai Gelora tidak ubahnya partai lain yang mencari dana dari penguasa. “Partai Gelora tidak punya ideologi dalam memperjuangkan demokrasi dan menolak oligarki,” papar Yunus.

Yunus menilai, Partai Gelora tidak bisa menarik konstituen dari kader PKS setelah keputusan partai yang digawangi Anis Matta mendukung anak dan menantu Jokowi. “Kader PKS masih tetap solid terlebih sikapnya yang oposisi dan peduli kepada rakyat dan umat,” paparnya.

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia Mahfudz Sidik menyatakan dukungan partainya untuk anak dan menantu Presiden Joko Widodo yang turut berlaga di Pilkada Serentak 2020.

Baca juga:  Jika Prabowo Jadi Presiden, Politikus PKS: Tanpa Terhalang Banteng di Istana, Jokowi Bisa Langsung Bicara

Mahfudz menilai putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang berpasangan dengan Teguh Prakoso berpotensi menang Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Solo.

“Partai Gelora menilai Gibran berpotensi memenangi Pilkada Solo,” kata Mahfudz kepada wartawan, Selasa (15/9).

Partai Gelora menilai Gibran berpotensi memenangi Pilkada Solo,” kata Mahfudz