Persilahkan Warga Jual Pulau di Buton, Anak Buah Prabowo tak Punya Nasionalis

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang tak lain anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra tidak mempunyai nasionalis dengan mempersilahkan warga menjual pulau di Buton.

“Mempersilahkan menjual pulau di Buton dengan alasan investasi. Ini sama saja Edhy Prabowo tidak mempunyai nasionalis,” kata pengamat politik dan ekonomi Muhammad Yunus Hanis kepada suaranasional, Rabu (9/2/2020).

Menurut Yunus, Edhy mempersilahkan warga menjual pulau di Buton kepada investor asal Indonesia bukan ke asing. “Padahal investor Indonesia bisa jadi hanya boneka dari investor asing. Harusnya pulau itu dirawat dan diperuntukkannya untuk warga setempat,” ungkapnya.

Kata Yunus, meningkatkan kesejahteraan warga setempat bukan menjual pulau dengan alasan menarik investasi. “Harusnya warga diberdayakan dan dibina dalam bidang usaha. Termasuk dalam proses penjualan produk yang dihasilkan,” jelas Yunus.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo mengatakan warga boleh menjual Pulau Pendek di Buton, Sulawesi Tenggara untuk kepentingan investasi. Namun, pulau tidak boleh dijual kepada orang atau investor asing.

“Jual beli Pulau di Buton, Sulawesi Tenggara oleh warga di sana boleh saja, asal pulau itu dijual untuk investor Indonesia bukan untuk orang asing,” ujar Edhy kepada wartawan di Ambon, Maluku, Senin (31/8).

Ia mengatakan bahwa seluruh pulau yang berada di wilayah Indonesia memang dilarang dijual berdasarkan undang-undang. Akan tetapi, selama itu mendatangkan investasi untuk memajukan daerah dipersilakan.

Edhy menjelaskan bahwa warga boleh memberdayakan pulau asal menguntungkan. Misalnya demi pengembangan pariwisata. Akan tetapi, tidak boleh dijual ke investor asing.

“Itu enggak boleh, kalau Pulau di Buton dijual selain orang Indonesia dilarang, saat ini kita akan pastikan siapa pembelinya, yang pastinya, saya menjamin kalau pembeli warga negara asing haram hukumnya,” tegas Edhy menjelaskan.