Miris! Jembatan Penghubung Dua Desa di Kabupaten Lamongan Sangat Mencemaskan Warga

LAMONGAN – Dua Dinas terkait yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PU Bina Marga Kabupaten Lamongan melakukan cek lokasi jembatan di Desa Gintungan Kecamatan Kembangbau, Selasa (01/9) siang. Dua Dinas tersebut meninjau bagiam jembatan yang dikeluhkan warga karena rusak parah dan sangat miris sekali.

Hal itu lantaran jembatan yang menjadi salah satu akses jalan penghubung antar desa tersebut rusak. Kerusakan itu terlihat dari bagian jembatan yang ambles begitu parah dan kondisi rusaknya. Maka akses jembatan itu sudah masuk pada kategori First Major (mayor pertama) artinya skala prioritas untuk segera ditindaklanjuti.

Kerusakan itu membuat warga setempat resah setiap kali akan melintas. Jembatan itu terlihat cukup menghawatirkan jika tidak segera diperbaiki. “Jika melihat kondisi jembatan ini, sudah sangat mendesak untuk diperbaiki,” ujar Selamet Raharjo salah satu warga setempat.

Ditambahkanya oleh Slamet dengan nada menyampaikan pesan,” Pak Bupati yang terhormat, tolong perhatikan nasib kami, jalan-jalan yang kami gunakan sehari-hari rusak parah. Jalan ini yang katanya tanggung jawab Pemda (pemerintah daerah) kwalitasnya jauh dari kelayakan.

Belum lagi jembatan yang rusak parah sudah banyak menelan korban yang jatuh dijembatan. Karena jalan ini adalah akses terdekat kami. Lebih-lebih juga bagi anak-anak sekolah. Mohon tindakan nyata dari Pemda bukan janji belaka hanya ini keinginan warga desa gintungan dan sekitarnya. Kondisi semcam itu harus segera mendapat perbaikan. “Ya keselamatan masyarakat itu harus diutamakan,” pungkasnya.

Baca juga:  Biznet Blokir Situs Berita Oposisi, Konsumen: Cabut Langganan

Sementara terkait amblesnya badan jembatan mendapat tanggapan dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Dr. Mugito, M.M. diisampaikan diruang kerjanya,” Tahun ini sudah dilakukan upaya penanganan. Kalau soal perbaikan permanen sedang proses diusulkan. Untuk teknis permanen itu kan butuh tahapan-tahapan. Usulan tahun apakah ditanggung mana, APBD kabupaten enta pusat. Yang jelas terkait hal ini sudah di usulkan tapi karena refocusing.

Ditambahan oleh Mugito, ” setelah dari cek lapangan tadi untuk sementara nanti disepakati upaya perbaikan darurat dengan dukungan pihak pemerintah bersama sama masyarakat secara gotong royong dengan cara menyiapkan bongkotan (bambu, gedek goling (anyaman bambu) dan matrialnya serta peran serta masyarakat termasuk memberi rambu-rambu darurat. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir bencana alam serta mengurangi resikonya, sambil menunggu usulan tersebut teranggarkan (disposisi).

“Kebijakan relokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19 sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2020. Mendagri juga menyampaikan bahwa realokasi dan refocusing anggaran fokus pada tiga hal, untuk penanganan kesehatan, stimulus ekonomi, dan jaring pengaman sosial,” tandas Mugito.

Ditempat yang sama,” Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Lamongan. Ir. Eko Agus Triandono, M,Si yang disampaikan oleh Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Johan Sanjoko, ST.sebagai delegasi PU Bina Marga setelah cek lokasi amblesnya badan jembatan dijelaskan,” Dari pihak pemerintah sendiri sebetulnya tahun 2019 itu ada paket sumber ekonom atau paket stimulus ekonomi sudah disetujui oleh pemerintah pusat tinggal proses lelang saja, tapi karena dibulan tersebut ada pandemi covid-19.

Baca juga:  Teror Bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep

“Jadi anggaran kegiatan pembangunan ada refocusing semua, termasuk jembatan itu ada penanganan disisi oplipan ada penanganan. Soal usulan nantinya disetujui apa tidak. Johan menjelaskan, ” kita tidak bisa menjamin, karena kementrian keuangan itu kita sudah mengusulkan banyak tapi tahu-tahu dapat satu titik kegiatan atau sama sekali tidak dapat kita belum tahu.

Sebetulnya terkait hal ini ada kepala seksi (Kasi) tersendiri yakni Kasi perawatan jalan dan jembatan. Lebih lanjut, terkait hal ini sebetunya bukan dititik obyek ini saja tapi banyak. Johan mengakui karena refocusing pada seksi peningkatan jalan dan jembatan sampai saat ini tidak ada kegiatan sama sekali (non job). Lebih lanjut hal ini akan disampaikan ke Kasi Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan PU Bina Marga Rudy Cahyono, ST., karena terkait hitungan angka anggaran kegiatan.(RINTO CAEM)