Orang Miskin Dilarang Masuk Kebun Raya Bogor

Beberapa pengunjung Kebun Raya Bogor (KBR) mengeluhkan harga tiket yang terlalu mahal serta peraturan yang melarang membawa makanan dan minuman di lokasi.

Danang (30) bersama dua anak dan istrinya harus merogoh kocek Rp 60 ribu untuk masuk Kebun Raya Bogor. “Kami dari Jakarta ingin liburan di Kebun Raya Bogor ternyata mahal dan ada larangan membawa makanan dan minuman,” ungkapnya kepada suaranasional, Ahad (9/8/2020).

Danang mengatakan, membawa makanan dan minuman di Kebun Raya agar lebih hemat. “Kalau membeli di dalam itu mahal banget,” ungkapnya.

Ia berharap Kebun Raya Bogor bisa mencontoh Kebun Bintang Ragunana di Jakarta yang sangat murah tiket masuknya. “Orang dewasa saja cuma Rp4000 dan anak-anak Rp3000,” ungkapnya.

Hal sama juga diutarakan, Farid (45) warga Depok, Jawa Barat. Ia menilai tiket masuk Kebun Raya Bogor terlalu mahal belum lagi aturan melarangg membawa makanan dan minuman.

“Kami baru tahu ada larangan membawa membawa makanan dan minuman di Kebun Raya Bogor. Padahal kalau membawa makanan sendiri makan bersama keluarga lebih hemat,” jelasnya.

PT. Dyandra Media International Tbk (DYAN) kini tengah melebarkan ekspansi bisnisnya tahun ini di sektor pariwisata.

Menurut Mirna Gozal, Investor Relation dan Corporate Secretary DYAN, selain mengelola kebun binatang Faunaland di Ancol, pihaknya melalui unit bisnis PT. Mitra Natura Raya bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga mengelola 4 Kebun Raya, yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

“Dyandra melakukan upaya yang optimal untuk meningkatkan pelayanan dan fungsi Kebun Raya kepada publik sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung baik wisatawan lokal maupun international,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/7) lalu.

Maryamto Sunu selaku Corporate Secretary PT. Dyandra sendiri pernah mengungkap bahwa kerja sama ini diharapkan upaya peningkatan pelayanan dan fungsi Kebun Raya kepada publik lebih baik.

Upaya peningkatan dilakukan dengan perbaikan dan peningkatan fasilitas infrastruktur dan non infrastruktur.

“Harapannya, kebun raya semakin menarik dikunjungi sebagai tempat rekreasi sekaligus memberi manfaat dari sisi edukasi dan konservasi,” kata Maryamto Sunu selaku Corporate Secretary PT. Dyandra melalui siaran resmi, Rabu (22/1/2020) lalu. (Achsin)