Wakil Ketua DPC PDIP Kota Bogor: Pelemparan Bom Molotov, Bentuk Teror & Diduga Anak Kandung Terorisme

Pelemparan bom molotov di dua kantor PDIP di Kabupaten Bogor merupakan bentuk teror dan diduga anak kandung terorisme.

“Diduga pelakunya merupakan bagia dari kelompok radikal atau kontra nasionalis,” kata Wakil Ketua DPC PDIP Kota Bogor Eko Octa dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (30/7/2020).

Menurut Eko Octa, aksi pelemparan bom molotov di kabupaten Bogor diduga anak kandung terorisme karena dilakukan secara sistematis dan terencana. “Terorisme adalah cara atau teknik intimidasi dengan sasaran sistematik, demi suatu kepentingan politik tertentu,” papar Eko Octa.

Baca juga:  Sering Adakan Pengajian & Miliki Mushola, PDIP Kota Bogor Tegaskan Bukan Partai Komunis

Kata Eko Octa, pelemparan bom molotov itu merupakan upaya kelompok pemilik isme teror atau garis politik yang kerap mengedepankan kekerasan. “Ingin mencoba melakukan penekanan ke partai nasionalis,” papar Eko Octa.

Dalam menghadapi aksi teror tersebut, kata Octa, PDIP tidak melakukan aksi berlebihan dan lebih mengedepankan aspek hukum. “Hukum adalah pilihan tunggal yang harus ditempuh mengingat negeri ini adalah negara hukum,” jelas Eko Octa.

Kejadian di Kabupaten Bogor, kata Eko Octa menunjukkan aksi teror bisa menyasar warga negara atau kelompok manapun. Dan, aksi teror makin menegaskan, musuh bangsa ini adalah kelompok pemilik isme teror atau kaum radikal yang kontra Pancasila.

Baca juga:  Polisi Bantah Ada Kericuhan Demo di Depan Istana Bogor

“Jangan pernah takut dengan penebar aksi teror. Karena, Negeri Pancasila dihuni para Pancasilais pemberani yang siap menghalau para pelaku teror manapun,” pungkasnya. (Acshin)