Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang membantu Tanoto dan Sampoerno Foundation mengindikasi balas jasa cukong taipan membiayai Pilpres 2019.
Demikian dikatakan pengamat politik Muslim Arbi kepada suaranasional, Senin (27/7/2020). “Selama ini, masyarakat menduga cukong taipan membantu dana di Pilpres 2019,” ungkapnya.
Kata Muslim, Tanoto dan Sampoerno Foundation menerima dana Rp20 miliar dari Kemendikbud menunjukkan, Nadiem menjadi agen kepentingan cukong taipan. “Nadiem itu bukan ahi pendidikan, dan hanya mementingkan kepentingan cukong taipan,” ungkapnya.
Menurut Muslim, Presiden Jokowi harus segera memecat Nadiem dari jabatannya agar tidak memunculkan polemik di masyarakat. “NU, Muhammadiyah dan PGRI sudah menyatakan protes ke Nadiem Makarim,” jelas Muslim.
Diberitakan sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim dikritik, karena menggelontorkan dana hibah puluhan miliaran rupiah untuk organisasi pendidikan milik perusahaan atau corporate social responsibility (CSR).
Seperti diketahui, dari data organisasi masyarakat yang lolos evaluasi proposal, Yayasan Putera Sampoerna lolos pada kategori Macan dan Gajah. Yayasan ini milik PT HM Sampoerna Tbk.
Sedangkan, Yayasan Bhakti Tanoto lolos pada kategori gajah sebanyak dua kali. Pertama untuk pelatihan guru SMP, dan kedua untuk guru SD.
Adapun kategori gajah diberi dana hingga Rp20 miliar, kategori macan dengan dana hingga Rp5 miliar, dan kategori kijang dengan dana hingga Rp1 miliar.
Keputusan Kemendikbud meloloskan kedua organisasi itu pada kategori gajah dinilai tidak elok, karena keduanya merupakan organisasi CSR.
APBN tidak pantas dihibahkan kepada organisasi yang didirikan dengan semangat membangun CSR, karena akan memperoleh keringanan pajak dari dana yang disisihkan oleh perusahaan induk.