Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah melecehkan NU dan Muhammadiyah karena mengalirkan dana hibah ke Yayaysan Tanoto Foundation dan Sampoerna Rp 20 miliar.
Demikian dikatakan Perhimpunan Pergerakan Jejaring Nasional Aktivis 98 – PPJNA 98 yang ditantangani Ketua Umum Anto Kusumayuda dan Sekretaris Abdul Salam Nur dalam pernyataan kepada suaranasional, Kamis (23/7/2020).
Kata Anto, mengalirkan dana hibah ke Yayasan Tanoto Faoundation dan Sampoerna menunjukkan Nadiem Makarim telah gagal memimpin Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Nadiem juga telah mengkhianati marwah dan jati diri dunia pendidikan.
“Nadiem Makarim lebih memposisikan sebagai wakil dari kepentingan kapitalisme global dan kepanjangan tangan konglomerat,” jelas Anto.
Anto meminta Presiden Jokowi mencopot Nadiem Makarim atas kekisruhan aliran dana tersebut. “Sebaiknya Bapak Presiden Jokowi mencopot Nadiem Makarim jabatannya untuk selamatkan dunia pendidikan Indonesia,” ungkap Anto.
Selain itu, ia mengatakan, kebijakan Nadiem itu melukai keadilan masyarakat khususnya para guru. “Di tengah situasi marak guru yang protes karena tunjangannya disetop, sekarang anggaran gajah malah dikasih buat melatih guru, tapi melalui perusahaan besar,” pungkas Anto.