Kong X Kong = Matematika Koruptor

Satu-satunya predikat non akademik dalam bidang kejahatan negara tetapi terasa membanggakan adalah Gelar Koruptor, khususnya bila itu terjadi di negeri ini. Mungkin sudah saatnya Universitas Anti Korupsi didirikan ditanah air kita, Indonesia.

Para koruptor Indonesia memiliki jurus yang mirip matematika, sulit menemukan jawaban tapi ternyata masuk akal bila dapat bocoran angkanya. Inspirasi itu dapat ditemukan pada kasus teranyar saat ini.

Jokergate alias skandal Djoko Tjandra yang sukses masuk ke Indonesia padahal berada dalam daftar hitam koruptor yang paling dicari diantara barisan yang paling dicari di ‘notice’ Kejaksaan Agung.

Djoko Tjandra ini seorang keturunan Tionghoa yang entitasnya masih menjadi radar sensitif bagi masyarakat non Tionghoa, khususnya terkait perilaku negatif apapun termasuk korupsi.

Stigma orang Tionghoa kurang peduli terhadap negerinya ini sering mencuat mendadak seiring adanya pelaku kejahatan yang dilakukan seorang Tionghoa. Termasuk beberapa koruptor yang dilakukan pribadi-pribadi tersebut.

Kenyataan ini membuat beberapa aktivis Tionghoa merasa ada semacam paradigma psikologis terkait perilaku etnis Tionghoa yang seakan cenderung mencari kekayaan semata-mata dan tidak peduli dengan keadaan negara.

Kegeraman para aktivis ini mencuatkan kecaman dari Yap Hong Gie yang meminta agar pemerintah serius mengejar dan menangkap buronan koruptor tanpa pandang bulu apalagi difasilitasi karpet merah. Sementara Lieus Sungkharisma menyoroti perilaku aparat yang berwenang menangani kasus korupsi agar tegas dan berwibawa, “gak akan mungkin bisa bebas seenaknya bila tidak dilindungi kekuasaan” kilahnya.

Aktivis Indrayadi bahkan menginginkan hukuman berat tanpa pilah pilih apalagi yang berdampak sosial luas. “Jangan istimewakan orang tertentu karena status sosialnya”.

Pelaku koruptif oleh pengusaha bermental serakah hanya mungkin terjadi bila ada kalkulasi yang menemukan pejabat penjual harga diri dengan pakai jabatannya. Gak peduli dengan apa dan siapa yang dirugikan. Negara sekalipun.

Jadilah hitungan saling bagi uang haram itu dengan matematika koruptor, yaitu persekongkolan jahat antara kong pengusaha dan kong pejabat alias kongkalikong…

Simak berita dan artikel lainnya di Google News