Beredar Kabar Ada Reshuffle Kabinet, Menkopolhukam Dijabat Polisi & BIN dari TNI AD

Saat ini beredar kabar akan ada reshuffle kabinet di mana Menkopolhukam dijabat dari kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) dari TNI AD.

“Dari pertemuan Rizal Ramli dan Mahfud MD tersebar berita akan ada reshuffle kabinet. Menkopolhukam dari polisi dan BIN dijabat TNI AD,” kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (21/7/2020).

Menurut sumber itu, Jokowi merasa kesal dengan kinerja para menterinya termasuk ke Mahfud MD. “Kabarnya Mahfud MD terlempar karena dianggap sering blunder,” paparnya.

Kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya, Mahfud MDkemungkinan terlempar dari kabinet karena bukan orang partai politik. “Ada desakan dari politik untuk membuang Mahfud MD,” jelasnya.

Baca juga:  Pasca Reformasi dan Prestasi, SBK: Hanya Presiden Jokowi yang Membuat Rakyat Antri Minyak Goreng

Sampai berita ini diturunkan, belum ada sikap resmi dari Istana terkait kabar adanya reshuffle kabinet.

Namun, sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan pemerintah belum berencana me-reshuffle kabinet. Sebab, kata dia, kabinet yang ada saat ini sudah berjalan dengan baik setelah teguran Presiden Joko Widodo pada 18 Juni 2020.

“Tentunya dengan progres yang bagus ini, isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus. Tentu saja kalau bagus terus, ya enggak ada isu, enggak relevan lagi reshuffle,” kata Pratikno dalam konferensi pers tentang peringatan HUT RI ke-75 yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (6/7/2020).

Baca juga:  Golkar Galang Kekuatan Jokowi-Setnov di Pilpres 2019

Pratikno menceritakan, Presiden Jokowi ingin menjadikan pandemi COVID-19 sebagai upaya mereformasi Indonesia. Pratikno menuturkan COVID-19 memang menjadi perhatian Jokowi karena ingin pandemi cepat selesai, tetapi juga memanfaatkan pandemi demi kemajuan bangsa.

“Beliau juga sangat menyadari pandemi ini jangan semata harus kita segera selesaikan masalahnya, tapi juga sebagai momentum fundamental reform,” kata Pratikno.