Aktivis 98: Perampok BLBI Penopang Utama Rezim Reformasi

Sindikat perampok Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan kartel yang menjarah Sumber Daya Alam (SDA) penopang utama rezim reformasi.

Demikian dikatakan aktivis 98 Haris Rusly Moti dalam artikel berjudul “Sumber Kapital Kering, Negara Reformasi Sirna”

Kata mantan Ketua Umum PRD ini, sindikat BLBI dan kartel SDA adalah kekuatan kapital atau sumber utama bahan bakar yang menggerakan mesin reformasi selama 22 tahun. “Sindikat BLBI tersebutnya adalah pelaku makar karena telah membobol duit di Bank Sentral,” ungkapnya.

Dari sumber dana yang dijarah melalui skema BLBI dan KLBI kata Haris Rusly dibuat sejumlah skema untuk pembiayaan amandemen UUD 1945. Seakan-akan sumber pembiayaan agenda reformasi itu berasal dari lambaga donor asing.

Baca juga:  Front Pembela Ahok: Terima Transfer Kasus Alkes, Tersangkakan & Tangkap Amien Rais

“Padahal jika ditelusuri, dana-dana itu sebetulnya milik rakyat Indonesia juga yang mereka rampok dengan membobol bank Indonesia dalam skema BLBI dan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI),” ungkapnya.

ari dalam kandungan sindikat BLBI dan kartel SDA tersebutlah dilahirkan oligarki politik dinasti yang memegang kendali politik negara hingga saat ini.

Kata Haris Rusly, kartel jahat itu membajak negara melalui mengendalikan pemimpin Partai Politik dan pemimpin negara. Hampir seluruh institusi negara dari pusat hingga daerah, dari Presiden dan Ketua DPR-RI hingga Bupati, mereka adalah hasil peternakan sindikat BLBI dan kartel SDA.

Baca juga:  Kolonel (Purn) Sugeng Waras: Ratusan Purnawirawan TNI/Polri akan Bergabung Mahasiswa Pada 11 April 2022 di Istana

“Dalam sejumlah operasi politik untuk memenangkan pimpinan nasional, pimpinan daerah hingga pimpinan lembaga legislatif dan yudikatif, sering sekali diduga dibantu oleh “sindikat intelijen jahat” yang telah berkhianat dan menyeleweng dari sumpahnya sebagai prajurit perang pikiran,” pungkasnya.