Denny Siregar, Bapak Polah Anak Kepradah

Oleh: Tardjono Abu Muas, Pemerhati Masalah Sosial

Dalam khasanah bahasa jawa, lazim kita kenal peribahasa, “anak polah, bapak kepradah”. Maknanya, anak berulah atau berbuat, maka ayah atau orang tua yang kena getahnya. Peribahasa jawa ini rupanya terbalik untuk Denny Siregar sehingga menjadi, “bapak polah, anak kepradah”. Maknanya, Denny yang statusnya sebagai ayah dari anak-anaknya berbuat, kini imbasnya terkenalah anak-anaknya dibully oleh teman-teman seusianya.

Sepertinya hukum kausalitas (sebab-akibat) kini dirasakan oleh bukan hanya diri Denny saja, melainkan berimbas ke anak-anaknya bahkan tak menutup kemungkinan akan berimbas pula kepada anggota keluarga besar Denny.

Baca juga:  Dendam Jenderal Merah

Tidaklah sebanding dengan kesigapan super cepat aparat menangkap pelaku yang diduga membocorkan informasi data pribadi Denny, dibandingkan dengan ketidaknyamanan Denny terhadap trauma anak-anaknya yang dibully teman-temannya.

Bolehlah Denny menggertak akan melaporkan balik pelapor, tapi kesemuanya itu tak sebanding dengan trauma anak-anak yang belum siap mental menerima bully-an.

Intinya, langkah yang dilakukan Denny untuk membela dirinya tak sebanding dengan derita traumatis anak-anak yang berkepanjangan. Traumatis anak-anak tak bisa diukur dengan lembar-lembar rupiah. Inilah yang semestinya disadari oleh Denny, bolehlah saat ini Denny seolah kebal hukum tapi tak ada guna dan manfaatnya sebagai ayah atau orang tua yang mewarisi kepada anak-anaknya dengan derita traumatis yang berkepanjangan.

Baca juga:  Lima Bentuk Aksi Tolak Israel