Perusak Jatidiri Tionghoa


Oleh: Adian Radiatus



Rupanya ungkapan “jangan lihat siapa yang mengatakan, tetapi apa yang dikatakannya” tidak berlaku untuk oknum Tionghoa bernama Yusuf Widi dalam kaitan pernyataan dukungan menjaga kemurnian Pancasila dari sebuah Komunitas Masyarakat Tionghoa atau KOMIT terhadap kehadiran RUU HIP.





Dalam sebuah hasutan yang beredar di media Whatsapp kalangan Tionghoa khususnya, Widi melabeli komunitas ini sebagai kadruners. Sebuah istilah pelecehan pada kelompok Islam beretnis Arab. Jiwa rasis yang jauh dari marwah Pancasila.



Secara implisit Widi juga mempertanyakan suara ormas INTI, PSMTI dan Marga Tionghoa yang disindirnya melalui pertanyaan mewakili siapa KOMIT ini. Seharusnya Widi mempertanyakan hal itu langsung kepada ketiga ormas tersebut dalam kaitan isi pernyataan KOMIT yang menolak RUU HIP.



Alih-alih menyimak dengan dalam isi Pernyataan itu, Widi malah memanfaatkan nya untuk menyerang pribadi Lieus Sungkharisma yang seperti ada semacam dendam pribadi. Bahkan menyoal nama warung usahanya WAKAR tanpa memahami filosofi khas Tionghoa yang terkandung didalamnya.



Baca juga:  Menjaga Kemunafikan Bangsa

Kekalutan Widi bahkan memberi inspirasi buruk buruk tentang Warung PKI yang namanya saja jelas dilarang negara. Buruknya hasutan Widi pun malah merusak citra nama SEKNAS JOKOWI dan Relawan Jokowi bersatu dengan memprovokasi Komunitas Tionghoa yang disebutnya dibagian atas mewakili siapa, untuk melakukan gerakan menyoal kasus makar LS gegara menyampaikan penolakan terhadap RUU HIP yang beraroma doktrin komunis wajah baru itu.






Jadi tanpa dinyana patut diduga kemungkinan besar Yusuf Widi ini adalah komunisers yang marah atas isi pernyataan itu. SEKNAS JOKOWI dan Relawan harus menegur dan mengingatkan kebrutalan pribadinya menyerang kelompok Tionghoa pendukung Ideologi Pancasila merupakan pelanggaran berat moral dan hukum yang melindungi kebebasan berpendapat dimuka umum. Apalagi yang disuarakannya demi Negara dan Bangsa.



Baca juga:  Ujaran Kebencian Evolusi Dapat Dikatakan Rasisme

SEKNAS JOKOWI mempunyai tugas utama  merajut persatuan dan kesatuan dan menjaga kehormatan nama Jokowi dan bukan alat sarana untuk memuaskan hasrat dendam pribadi. Suatu prilaku yang berbahaya.



Seharusnya Widi mengajak Seknas Jokowi dan Relawan Jokowi untuk juga turut menolak RUU HIP dengan jargon “Aku Pancasila” itu dan bukan memprovokasi konflik rasis apalagi mengadu domba kalangan Tionghoa.



Bila Yusuf Widi ini juga asli seorang Tionghoa nasionalis seharusnya malu dengan entitas non Tionghoa yang memberi apresiasi tinggi pada Komunitas Tionghoa yang membela Pancasila berbukti menolak RUU HIP dengan butir-butir fakta. Bukannya malah jadi bagian perusak jatidiri Tionghoa…