Guru Besar Universitas di Singapura: Leadership Tidak Ditunjukkan saat Rapat Kabinet Doang

Guru Besar di Universitas Teknologi Nanyang, Singapura Prof Sulfikar Amir mengkritik video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang marah terhadap para menteri di rapat kabinet.

Leadership itu tidak ditunjukkan pada saat rapat kabinet doang. tapi pada saat ambil keputusan…eniwe, pertunjukannya udah telat 3 bulan. baru sekarang ngomong sense of crisis,” kata Sulfikar di akun Twitter-nya @sociotalker.

Kata Sulfikar, Presiden Jokowi membuat berbagai skenario dalam menghadapi krisis termasuk tindakan yang akan diambil.

“Kalo emang udah punya sense of crisis, saran gw simpel aja buat pakde: coba bikin worst case scenario yg akan terjadi dalam satu bulan ke depan dan ambil tindakan pencegahan dr sekarang,” ungkapnya.

Sulfikar meminta Jokowi memimpin langsung dalam menangani Covid-19 dan anggotanya dari menteri terkait.

“Hal kedua yang bisa dilakukan pakde adalah, seperti saran prof @drpriono, blio langsung memimpin tim penangangan covid dan anggotanya para menteri terkait. jadi tahu apa yg terjadi dan bisa langsung ambil keputusan. gak kyk skr cuma nunggu laporan2 manis,” ujar Sulfikar.

Selain itu, ia menyarankan Presiden Jokowi mengganti para menteri yang tidak mempunyai kapasitas dalam bekerja.

“Dan terakhir, ganti menteri yang udah jelas gak perform sejak awal. khususnya yang itu tuh…..,” pungkasnya.